Kanal

Camat Lalak dan Pengurus LAM Saksikan Prosesi Menerima Hantaran Pernikahan Anak Sumanto (Bento)

PELITARIAU, Inhu - Tradisi untuk menuju kejenjang pernikahan sudah diatur melalui adat istiadat setiap daerah sudah diberlakukan kebiasaannya semenjak zaman dahulu kala dari suku apapun cukup beragam. Hingga saat ini hal tersebut masih terus dijaga agar budaya dan warisan tidak hilang di tengah perkembangan zaman.

Seperti yang dilakukan proses kejenjang pernikahan Anak Kandung Sumanto alias Bento menerima Hantaran Uang Belanja dari Rombongan Calon Besan (Ipar) dalam prosesnya walaupun kedua Calon Pengantin sang Istri Suku Jawa Sungai Lala, Inhu dan sang Suami Suku Melayu Bengkalis.

Pelaksanaannya dilakukan di Riau tetap perhelatannya masih memakai Tradisi perkawinan masyarakat Adat Melayu Riau, Ujar Rusli Syarif Pengurus LAM Kec Pasir Penyu sekaligus sebagai perwakilan dari Sumanto orang tua calon pengantin dalam acara Hantaran Uang Belanja di Desa Perkebunan Sei Lala Kec Sungai Lala Kab Inhu, Sabtu (14/3/2020).

Lanjut Rusly Syarif disaksikan rombongan pihak laki laki dan perempuan dikediaman pak Sumanto alias Bento menambahkan kalau menurut adat istiadat proses kejenjang pernikahan kalau masyarakat Riau tetap mengedepankan Adat Riau.

Salah satunya yang sedang berlangsung saat ini walaupun calon Istri kelahiran Suku Jawa Sei Lala dan calon Suami kelahiran Melayu Bengkalis dalam prosesinya tetap dilakukan kebiasaan adat melayu.

"Dari awal sama kita melihat tadi tetap diawali dengan cara berbalas Pantun sehingga acarapun tidak menjadi tegang dan melekat rasa persaudaraan baik untuk tamu rombongan dari Bengkalis dan juga bagi rombongan Tuan Rumah itu sendiri," beber Rusli Koty.

Camat Sungai Lala, Elfahri Adha dalam tunjuk ajarnya mengatakan karena masa berlangsungnya menuju pelaminan disepakati sekira bulan Agustus 2020 karena sekarang baru Bulan Maret sekitar 5 Bulan lamanya.

Camat berpesan baik kepada calon kedua pengantin dan kedua orang tua Besan dan Ipar agar bersama sama menjaga keselamatan yang sudah disepakati, jangan ada terjadi hal yang menghambat kesepakatan yang sudah ada.

"Sanksi sanksinya sudah dalam kesepakatan sudah sama sama kita pahami baik kesalahan dari pihak laki laki dan pihak perempuan dan mari seterilkan bujang dan gadis kita ini dari gangguan pihak lain," tegas Camat.

Pantauan awak media dalam prosesi menerima hantaran dan uang belanja dikediaman bapak Bento ini rentan mendahulukan tradisi adat istiadat melayu, mengantar tanda bermaksud menunjukkan rasa tanggung jawab dari pihak laki-laki untuk mempersunting gadis idamannya. 

Pada hakekatnya mengantar belanja mencerminkan rasa senasib sepenanggungan, se-aib se-malu, yang berat sama dipikul, yang ringan sama dijinjing. 

Antar belanja bukan bersifat jual beli atau menghitung untung rugi, tetapi sepenuhnya mengacu pada nilai kekeluargaan dan kekerabatan, seperti dalam ungkapan sebagai berikut

Adat Melayu melarang serta memantangkan tawar menawar dalam menentukan besar kecilnya hantaran. Dalam memberikan hantaran terbagi atas dua cara, yaitu hantaran tidak sama naik, dan hantaran sama naik.

Hantaran tidak sama naik maksudnya, uang hantaran (uang hangus) dihantarkan jauh-jauh hari sebelum acara pernikahan dilaksanakan. 

Sedangkan uang hantaran sama naik bermaksud, uang hantaran diberikan pihak laki-laki sewaktu sebelum digelar hari pelaksanaan pernikahan. 

Jumlah uang hantaran tidak menjadi konsumsi umum, yang mengetahui besaran uang hantaran yang diberikan hanya keluarga dan kerabat dekat pengantin saja.

Tampak hadir dalam acara prosesi menerima hantaran pernikahan anak kandung Pengusaha Sukses kelahiran Lalak Bapak Sumanto (Bento) selain sanak saudara kedua Calon Pengantin juga disaksikan Camat Sungai Lala, Elfahri Adha SSos MH, Anggota DPRD Inhu asal Sei Lala, Kades Perkebunan Sei Lala, Todat, Tomas, Tetangga dan kolega terdekat Pak Bento Lalak.

diujung pertemuan untuk sanksi sanksi kepada calon pengantin dan hantaran sudah diterima dan disepakati oleh keluarga besar Pak Bento dan calon Besan (ipar)

Usai acara dilaksanakan para rombongan dipersilahkan menikmati makan siang bersama dan dilanjutkan dengan hiburan Cofee Moning nongkrong di Cafee Croco Sei Lalak.

Selama prosesi menerima Hantaran Belanja berlangsung dari awal hingga berakhir stuasi keadaan tetap aman dan kondusif.**(prc3)


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER