Kanal

Dapat Protes Warga, Bangun Lapangan Bola Volly Senilai Rp3 Ratus Juta Lebih di Bukit Petaling

PELITARIAU, Inhu - Merasa ada Indikasi penyimpangan anggaran pembangunan lapangan volly yang menelan anggaran sebesar Rp.360.907.000, mayarakat Desa Bukit Petaling, Kecamatan Rengatbarat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) - Riau memasang spanduk, bentuk dari protes masyarakat atas kinerja dari kepala desa Bukit Petaling yang tidak transparan.

Pantauan di lapangan, Jumat (8/11/2019) peristiwa pemasangan spanduk bentuk dari protes masayarakat tersebut pada Kamis sore sekira pukul 04.30 wib dan dilepas oleh orang tak dikenal pada Jumat sekira pukul 12.00 wib dan dipasang lagi oleh masayarakat Desa Bukit Petaling sekira pukul 15.00 wib, adapun isi dari sepanduk tersebut adalah "Masayarakat Desa Bukit Petaling menuntut Kepala Desa untuk menjelaskan anggaran lapangan volly senilai Rp.360.907.000.

"Setelah dilepas oleh orang tak dikenal, masayarakat desa Bukit Petaling kembali memasang sepanduk tersebut dan di hadiri sejumlah perangkat desa," ujar salah satu warga yang ikut menyaksikan peristiwa pemasangan spanduk protes tersebut.

Masyarakat Desa Bukit Petaling dari awal pembangunan lapangan volly sudah mempertanyakan kepada TPK tentang anggaran yang tertera dalam papan informasi proyek sebesar Rp.360.907.000, yang bersumber dari silpa APBN 2018 dan APBN 2019.

Dimana masayarakat juga pertanyakan gambar RAB bentuk lapangan volly yang dibangun, namun TPK tidak bisa menjelaskan, dan masyarakat juga menanyakan kepada BPD tentang pembangunan lapangan volly, BPD juga tidak dapat memberikan jawaban. Justru BPD mengatakan tidak tau RAB pembangunan lapangan volly, karena BPD tidak diberikan salinan RAB Pembangunan lapangan volly oleh Pemdes.

Dijelaskannya, yang menimbulkan kecurigaan masyarakat adalah dalam pembangunan lapangan volly juga terdapat pembangunan sarana permainan anak, alat fitnes dan jalan refleksi. Yang mana item tersebut tidak ada dalam papan informasi proyek, seharusnya proyek dengan anggaran Rp.360.907.000 harus dilakukan lelang, tapi tidak ada lelang.

Yang lebih miris lagi, lanjutnya, dalam serah terima bangunan tidak dijelaskan penggunaan anggaran, dan yang diundang dipilih tokoh-tokoh masyarakat yang tidak tau apa - apa tentang pembangunan lapangan volly.

Masyarakat sangat peduli dengan pembangunan di Desa Bukit Petaling, merasa ada indikasi penyimpangan anggaran pembangunan lapangan volly, maka masyarakat disini akan menuntut kades untuk menjelaskan anggaran pembangunan lapangan volly, sehingga tidak ada kecurigaan masyarakat terhadap pembangunan lapangan volly.

"Masayarakat Desa Bukit Petaling hanya perlu kejelasan dari pemerintahan desa tentang pembangunan lapangan volly," ujar warga lain yang ada di lokasi tersebut.

Hingga berita ini diterbitkan, kepala Desa Bukit Petaling, Purna Windra bungkam saat di konfirmasi melalui telpon seluler, tidak mengangkat telpon, dan membalas pesan WhatsApp (WA). Begitu juga dengan Ketua BPD Desa Bukit Petaling juga tidak menjawab pertanyaan konfirmasi wartawan melalui telpon seluler dan pesan WhatsApp (WA). **PRC1/Hendra


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER