PELITARIAU, Inhu - Nelayan tradisional yang tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS) Indragiri, khusunya di wilayah Indragiri hulu (Inhu) dan Kuantan Singingi (Kuansing) harus di perhatikan, petensi besar sungai Indragiri bisa bisa untuk kesejahteraan masyarakat.
Demikian dikatakan anggota DPRD Riau, Malik Siregar Selasa (11/9/2018) disela meninjau kerambah apung di Kelurahan Kampung besar sebrang Kecamatan Rengat . "Sungai Indragiri dari dulunya sudah dikenal sebagai sumber penghidupan nelayan DAS, potensi sungai Indragiri harus bisa untuk kesejahteraan nelayan," ujar politisi PPP Riau ini yang akrab disapa Bg Ustad Malik.
Menurut Malik, tahun 2018 dirinya sudah mengusulkan berbagai program budidaya ikan air tawar baik di kerambah darat, maupun untuk kerambah apung di Sungai Indragiri. "Kita sudah support Pemrov Riau untuk membantu kelompok tani nelayan, Pemrov Riau membantu bibit ikan dan kerambah serta pakan ikan, namun pakan ikan masih kurang," jelas Malik.
Berbagai usulan untuk pembudidayaan ikan air tawar, seperti ikan patin, ikan nila dan ikan gurami didapatnya dari usulan Sahabat Malik Siregar (SMS) yang tersebar di 14 Kecamatan di Inhu, namun ada kelompok tani dan kelompok nelayan yang masih dalam tahap menunggu, sebab anggaran Pemrov Riau juga terbatas.
"Kita juga sedang menggodok dan menyediakan anggaran untuk kelompok nelayan bisa membuat pakan ikan sendiri, hal itu di maksudkan agar pakan ikan yang dibudidayakan bisa di peroleh dengan biaya murah," jelas Malik.
Selain kelompok nelayan, anggota DPRD Riau yang memiliki rumah di Kelurahan Pematangreba Kecamatan Rengatbarat itu juga sudah mengusulkan kelompok ternak kambing dan kelompok ternak sapi serta kelompok tani. "Dalam pembahasan anggaran kemarin, untuk realisasi 2018 kita memperjuangkan bantuan untuk petani, seperti bibit buah-buahan dan bibit padi serta bibit jagung," jelasnya. **Prc2