Kanal

Kelapa di Inhil Mulai Dilirik Investor Malaysia

PELITARIAU, Inhil - Potensi Kelapa Inhil mulai dilirik oleh Investor Malaysia. Keseriusan itu terlihat pada pertemuannya dengan pihak investor Senin (16/10) di hotel Aryaduta Pekanbaru. 

Kabupaten Indragiri Hilir terkenal dengan kebun kelapanya yang luas.  Tidak sedikit jumlahnya, ada 100 ribu hektar kebun kelapa di daerah ini.  Daerah yang dikelilingi laut  memungkinkan kelapa untuk dapat tumbuh di negeri ini.  Kelapa dalam jumlah  besar ini, akan lebih bernilai tinggi tentunya bila dapat di olah dengan maksimal. 

Atas inisiatif Perpekindo (Perhimpunan Petani Kelapa Indonesia) mencoba mencari peluang agar kelapa di Inhil ini bisa terserap dengan maksimal. Upaya Perpekindo ini mulai terlihat  dengan beberapa pertemuan  Perpekindo dengan pihak pemodal. Dan terakir  gagasan perpekindo ini di bawa ke pihak pemerintah dan itu mendapat sambutan hangat dan positif dari pemerintah daerah setempat dibawah kepemimpinan bupati Wardan.  Keseriusan itu ditunjukkan oleh pemerintah Inhil pada Senin, (16/10) mereka mengadakan pertemuan dengan pihak investor di hotel Aryaduta,Jalan Diponegoro Pekanbaru.

“ Pertemuan tadi cukup bagus, karena mendapat sambutan baik dari bupati, sekda dan dinas-dinas yang lainya. Kami harapkan investor ini bisa mewujudkan  sesuai apa yang kita inginkan.” tutur Ketua Umum Perpekindo Nasional, Muhaemin Tallo ,S.IP, kepada Berazam.com usai acara.

Sejauh ini Muhaemin  minilai, para petani memang telah lama menanti kehadiran investor dalam memajukan  produk unggulan mereka yakni Kelapa. Sebagai perwakilan Petani Perpekindo mencoba untuk memfasilitasi   apa yang menjadi niat dari masyarakat.

“ Selama ini memang petani menunggu investor untuk menanamkan investasinya di inhil untuk meningkatkan harga kelapa di Inhil. Kami sebagai perwakilan petani mengharapkan itu bisa terujud.” Tukas Muhaemin lagi.

Dalam mewujudkan impian tersebut,  memang tidak langsung seketika jadi. Beberapa proses telah dilalui oleh Perpekindo lewat beberapa pertemuan dengan Investor pada waktu sebelumnya.

“ Pertemuan ini kami gagas  bukan kali pertama, sudah ada pertemuan sebelumnya sewaktu kami diundang ke Malaysia"Ucap Muhaemin.

Al hasil, dalam pertemuan terakhir para Investor dengan pemerintah setempat sudah saling  mengenalkan atau mempersentasikan keinginan dan keunggulan  produk mereka. Dan ternyata dalam pertemuan itu Muhaemin menilai ada kecocokan dengan apa yang di minta dengan apa yang tersedia.

“ Dalam persentasi dari PT. MKH (Maju Kalimantan Hadapan)  tadi kami  menilai  cukup bagus, mereka ingin mensejahterakan petani, sejalan dengan apa yang diinginkan oleh Perpekindo. Dan Kami sebagai organisasi tingkat nasional sangat mendukung pemerintah daerah  yang ingin mensejahterakan para petani kelapa.” pungkasnya. 

Sejahtera yang di maksutkan Muhaemin tentunya kerja sama yang dapat menguntungkan masyarakat setempat. Dengan begitu pola kerjasama ini  di tawarkan bentuk kerja sama kemitraan, jadi ini sangat menguntungkan bagi petani. Karena sistem kemitraan, dimana perusahaan  langsung  mempekerjakan petani itu sendiri.

“ Artinya petani bekerja di kebun sendiri dan itu di upah oleh perusahaan. Dan hasil produksi itu sendiri di beli lagi oleh industri. Dengan begitu kita harapkan, MoU ini terujud. Antara petani dengan PT. MKH yang di fasilitasi oleh pemerintah. Dan kami sebagai petani telah membawa infestor ke sini dan mendapat sambutan dari pemerintah daerah.” ujarnya.

Masih di tempat yang sama, menanggapi pertemuan itu, Bupati Inhil Wardan  menilai ada kecocokan antara keinginan Investor dengan potensi yang tersedia di Kabupaten Inhil.

“Kami  memfasilitasi perusahaan dari Malaysia, PT. Maju Kalimantan Hadapan (MKH). Keseriusan mereka itu nampak, mulai dari presiden direkturnya datang dan jajaran lainya. Disini saya memberikan respon terhadap usaha mereka untu berinfestasi di Inhil, makanya saya hadirkan dinas badan mulai dari sekda, BPN nya, dari perkebunanya, dari perizinanya, juga dari  lingkungan hidupnya, semua yang berkaitan dengan itu kita hadirkan semua.  Artinya ini menunjukkan keseriusan kita. Agar Kita bisa memberikan kemudahan pada Infestor untuk berinvestasi di negeri kita.” Wardan menuturkan.

Dari pertemuan tersebut, Wardan menyebutkan harapanya pada pertemuan tersebut bukan  bukan sebatas presentasi, yang terpenting itu adalah bentuk MoU nya. 

“Yang terpenting itu adalah bentuk aplikasinya. Bagaimana betul-betul mereka memiliki keinginan untuk berinvestasi, dan kita pemerintah daerah siap untuk memberikan kemudahan-kemudahan sesuai kewenangan yang ada dengan kita. Baik dengan perizinanya dan kelengkapan yang lain, termasuk penetapan lahan dan pola kerjasamanya dengan masyarakat bagaimana?  Sepanjgang itu sudah sesuai dengan ketentuan dan peraturan, saya berharap kerjasama ini dilakukan secepatnya saja. Tidak menunggu lama” jawab Wardan menyampaikan harapanya.

Seperti apa kondisi kebun rakyat saat ini? Wardan sangat hapal persoalanya. Saat ini Wardan melihat kebun masyarakat  banyak yang tidak berfungsi lagi, terinstrusi  air laut sehingga lahan itu tidak berfungsi lagi. Dan lahan inilah yang mereka tawarkan pada investor agar bisa dipulihkan kembali. Akan tetapi kepemilikan lahan tetap menjadi milik masyarakat.

” Silahkan berinfestasi  tapi hak milik masyarakat  tidak boleh hilang. Artinya kita tidak menjual hak. Beginilah pola yang kita harapkan nanti.  polanya tidak merugikan bagi pengusaha juga tidak merugikan bagi masyarakat sebagai pemilik lahan.  Dan bagaimana keputusanya, itu akan di tindaklanjuti pada pertemuan berikutnya. Termasuk pola apa yang akan diterapkan nanti, apakah bentuk pola bagi hasil, kemitraan atau bagaimana, itu diputuskan pada pertemuan selanjutnya“ ujar Wardan  lagi.

Menurut Wardan, daerah Inhil bukan saja berpotensi Kelapa, juga ada Pinang, Sagu, Kopi, Perikanan dan juga Sawah  punya potensi disana untuk menanamkan Investasi. Itu semua memiliki potensi. Dan menurut Wardan dilihat antusias pihak Investor dalam pertemuan tersebut, terlihat respon mereka sangat vositif.

Sejalan dengan penilaian  Wardan, ditempat yang sama, sekda Inhil H.Said Syarifuddin. Mengatakan apa yang diingini oleh pihak Investor ada kecocokan dengan potensi yang ada di Kabupaten Inhil.

“Dari persentasi mereka, sepertinya ada kecocokan dengan potensi yang ada di kita. Khususnya menyangkut kelapa. Dari maksut mereka itu juga adanya integrasi antara kebun kelapa dengan peternakan Sapi. Perikanan juga ada,  kawasan indusrti, dan ada termasuk perkebun Nenas, yang mereka cari ada di kita” Ujar Said.

Seperti apa kondisi kebun yang berpotensi di negeri saat ini, menurut Said terdapat kebun kelapa milik rakyat yang luasnya sekitar 100 ribu hektar yang menyebar di 19 kecamatan.  Kebun ini tidak semuanya bisa menghasilkan karena sudah banyak yang rusak . Diharapkan dengan masuknya investasi dari luar dalam bentuk kerjasama ini diharapkan mereka dapat membangun kebun rakyat yang rusak. 

“Kebun kelapa ini milik rakyat. Ketika infestasi masuk mereka bekerja sama dengan rakyat. Mereka membangun kebun kelapa rakyat yang rusak. Artinya pembangunan kebun kelapa ini berbasis rakyat. Dan itu akan menguntungkan rakyat tentunya disamping pemerintah daerah. Dan kita melakukan mediasi petani dan perpekindolah yang mensosialisasikan. Sekarang mereka menyusun proposalnya, diharapkan dalam waktu dekat MoU itu terlaksana. Dimana kalau dilihat mereka menyambut dengan sangat positif ***PRC


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER