Kanal

Imam dari Palestina : Lebih 40 Tahun Al Aqsho Dikuasi Israel

PEKANBARU (PR) - Syekh Mahmod Kamal Fayez Al-Shawis, salah seorang imam dari Palestina yang saat ini menjadi imam salat Tarawih di Mesjid Raya, Pekanbaru, menyempatkan diri menjadi imam Salat Subuh di Mesjid Al Muhajirin Umban Sari, Rumbai, Kamis (17/7/2014). Usai menjadi imam, ia langsung memberikan tausyiah dan mengabarkan tentang kondisi terkini di negaranya, Palestina.

Di hadapan ratusan jamaah masjid Syekh Mahmod Kamal Fayez Al-Shawis menyampaikan tausiahnya dalam bahasa arab dan diterjemahkan oleh timnya, menyampaikan kondisi Gaza, Palestina yang sejak 8 Juli lalu digempur oleh zionis Israil. Bahkan sejak 40 tahun lebih lamanya komplek Masjid Al Aqsho sudah dikuasai tentara Israel, sehingga warga Palestina yang berusia di bawah 40 tahun tidak dibenarkan masuk ke Masjid Al Aqsho.

"Sebenarnya bukan sekarang saja kami tidak boleh masuk ke masjid Al Aqsho untuk melakukan salat, tapi sudah lebih 40 tahun komplek Al Aqsho dikuasai tentara Israel. Hanya warga yang berusia diatas 40 tahun saja bisa masuk ke mesjid untuk beribadah, itupun dijaga dengan ketat,"ujar Syehk Mahmod seperti dilansir halloriaucom.

Dalam kesempatan itu, Syehk Mahmod juga memutaskan video tentang pembataian warga sipil oleh Israel dengan kejam. Makanya bagi umat Islam yang ada di dunia ini harus membantu umat Islam di Palestina melalui jihad, meski tidak mampu melakukan jihad secara fisik namun umat Islam bisa melakukan jihad minimal melalui doa dan harta mereka.

"Sekarang  ini jumlah penghafal Alquran yang sudah mujahid di Gaza sudah lebih dari 70 ribu orang yang mati. Karena zionis Israel sangat takut kepada mujahid penghafal Alquran, kalau mereka bersatu maka Israel akan takut, makanya zionis terus menyerang umat Islam di Gaza,"ucap Syehkh Mahmod, sambil menujukan video kekerasan yang dilakukan zionis Israel dengan air matanya yang berlinang.

Makanya Ia mengajak umat Islam, kalau umat Islam sudah tahu kondisi di Gaza, maka kabarkanlah kepada saudara Muslim semua, khususnya dalam membantu mereka melalui doa. Apalagi di komplek Masjid Al Aqsho sudah digali oleh zionis dan nantinya akan amblas.

Pada kesempatan itu Syekh  Mahmod juga memperlihatkan gambar Masjid Al Aqsho, yang terdapat dua kubah, yakni kubah berwarna ke emasan dan warna hitam. Ia sempat menanyakan yang mana mesjid Aqsho sesungguhnya dan jamaah sempat milih warna hitam. Namun Ia menjawab Masjid Al Aqsho itu bukannya kedua mesjid yang terlihat melainkan Al Aqsho itu sebuah komplek Al Aqsho dimana di zaman Nabi Muhammad melakukan perjalanan Israk dan Mikraj sempat singgah di Masjid Al Aqsho.

"Al Aqsho Itu bukan saja mesjid yang berkubah emas maupun berkubah hitam, melainkan kompleknya. Tapi kami sangat sedih, karena kami tidak dibolehkan masuk ke Masjid Aqsho, kecuali orang yang berumur 40 tahun ke atas,"ucapnya sambil mengaku dirinya sampai sekarang belum pernah masuk ke Masjid Al Aqso.

Ia juga memperlihatkan, bahwa dikomplek Al Aqsho ada dinding buroq, tapi dinding itu sudah diambil zionis Israel untuk dijadikan tempat beribadah mereka dan disebutkan zionis sebagai dinding ratapan untuk menangis.

Jamaah masjid yang mendengarkan pemaparan Syekh Mahmod sempat terharu, namun keharuan itu ditunjukan dengan penggalangan dana untuk warga Palestina dan terkumpullah sumbangan dari Jamaah mesjid sebesar Rp6 juta lebih dan pagi itu langsung diserahkan oleh Ketua Mesjid Al Muhajirin Umban Sari, Abu Kasim SAg ke Syekh Mahmod Kamal Fayez Al-Shawis.

"Semoga sumbangan jamaah ini dapat membantu kaum Muslimin di Palestina dan kami akan tetap mendoakan umat Islam Palestina agar bersabar dan kuat menghadapi cobaan dari Allah, karena kami yakin Allah pasti akan membantu umat Islam di Palestina,"ujarnya.(PR-CR 01)


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER