Strategi Pencitraan SBY Terbukti, Elektabilitas Agus-Sylvi Naik

Jumat, 21 Oktober 2016

Agus-Syilviana

PELITARIAU, Jakarta – Siasat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam Pilkada DKI Jakarta dinilai telah menunjukkan keberhasilannya.

SBY dipandang telah berhasil mendongkrak popularitas anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono, yang berpasangan dengan Sylviana Murni dalam Pilkada DKI Jakarta. Bukti keberhasilan itu bisa dilihat dari hasil survei SMRC yang menempatkan Agus di bawah popularitas Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Kehebatan strategi pencitraan Pak SBY mulai terbukti di Pilgub DKI. Survei SMRC telah menempatkan Agus di bawah Ahok dan di atas Anies," ujar Tridianto, mantan kader Partai Demokrat kepada VIVA.co.id, Jumat 21 Oktober 2016.

Tridianto meyakini, tren positif Agus bakal terus berlanjut yaitu setelah penetapan pasangan calon, dan seiring dengan hal itu, SBY makin bisa memoles elektabilitas putranya tersebut.

Orang dekat Anas Urbaningrum itu mengatakan, dengan bantuan pencitraan dari SBY, makin hari elektabilitas Agus bakal semakin naik dan ujungnya Agus bisa masuk putaran kedua pada Pilkada DKI yang akan melawan Ahok.

"Dengan segala ilmunya, termasuk logistiknya, Pak SBY sangat mungkin mengalahkan Bu Mega lagi dan termasuk Pak Jokowi," ujar mantan Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap tersebut.

Tridianto menilai, kemampuan SBY dalam mendongkrak elektabilitas dalam Pilkada DKI Jakarta ini jauh mengalahkan kekuatan dari komando tim Ahok maupun Anies.

"Komandan tim Ahok, Pak Prasetyo dan komandan tim Anies, Pak Mardani, jangan dibandingkan dengan Pak SBY," kata dia.

Sebelumnya dalam survei SMRC edisi Oktober 2016 menunjukkan, elektabilitas pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni berada di belakang pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat.

Hasil survei itu menunjukkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat dipilih 45,4 persen responden, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni (22,4 persen) dan Pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno (20,7 persen) sedangkan responden yang mengaku tidak tahu/rahasia (11,6 persen)..***(prc)