Meski Sudah Miliki Bangunan Sendiri, Sekolah Luar Biasa (SLB) Sekar Meranti Butuh Bantuan Donator

Selasa, 11 Oktober 2016

Meski Sudah Miliki Bangunan Sendiri, Sekolah Luar Biasa (SLB) Sekar Meranti Butuh Bantuan Donator

PELITARIAU, Meranti- Sejak 2 tahun silam Sekolah Luar Biasa (SLB) Sekar Meranti ini menumpang  di bangunan sekolah MDTA Darussalam Desa Anak Setatah , Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, kini Sekolah Luar Biasa (SLB) Sekar Meranti sudah boleh bernafas lega pasalnya mereka saat ini sudah membangun sekolah sendiri.

 

Kabar gembira ini langsung di sampaikan Kepala SLB Sekar Meranti, Selasa (11/10/16) bahwa pihaknya ingin punya bangunan sekolah sendiri dan saat ini dalam tahap pembangunan, namun proses pembangunan masih terkendala oleh minimnya dana.

 

Dijelaskan Syafrizal, bangunan dengan ukuran 16x32 kaki (5x10 meter) dan akan dibagi menjadi 2 ruangan itu dibangun diatas luas tanah yang berukuran 50x25 meter. "Tanah itu sudah dihibahkan oleh pihak keluarga saya ke yayasan pada April 2016 lalu. Lahan tersebut berada di Jalan Usman Sidik Desa Anak Setatah yang berjarak sekitar 1,5 kilo meter dari bangunan MDTA," ujarnya.

 

"Kita ingin SLB Sekar Meranti bisa mempunyai bangunan sekolah sendiri meskipun sederhana. Oleh karena itu kita juga sedang mencari donatur yang mau berbagi dan peduli terhadap pendidikan anak anak yang berkemampuan khusus. Semoga ada donator yang sudi membantu. Sehingga SLB Sekar Meranti bisa memiliki bangunan sekolah sendiri seperti yang kita impikan. Mudah-mudahan saja pembangunannya bisa terlaksanakan dengan baik," harapnya.

 

Menurutnya pula, bangunan sederhana material dari kayu itu diperkirakan anggarannya sekitar Rp.25 juta, dan pembangunan yang dimulai pertengahan september 2016 itu hingga saat ini telah mencapai 30 persen. "Masih kurang seng 4 kodi, papan 2 tan, serta sejumlah material lainnya. Kita tukang sendiri tanpa upah, jadi pengerjaan nya pun kita lakukan secara angsur-angsur," ungkap Syafrizal seraya mengakui jika bangunan itu hanya dikerjakan sendiri yang dibantu abang kandungnya.

 

 

kalau dibandingkan dengan jumlah siswa di SLB Sekar Meranti belumlah seimbang. Dimana dari jumlah 79 anak memiliki keterbelakangan mental wajib sekolah yang berasal dari 12 Desa di Kecamatan Rangsang Barat ada 30 siswa yang dinilai aktif, diantaranya dari golongan tunagrahita, tunarungu, autis, daksa dan tunanetra. Ditambah pula dengan 7 guru dan 1 Kepala Sekolah.

 

"Untuk itu, kalau dibangun dua lokal dulu, kita ambil per tuna sehingga bisa diatur. Seperti anak tunagrahita bisa digabungkan dengan anak tunarunggu, daksa digabungkan dengan tunanetra. Sementara anak autis itu harus ruangan tersendiri," jelasnya.

 

Untuk itu pula, Syafrizal sangat mengharapkan dukungan semua pihak. Seandainya ada yang bersedia membantu bisa mendatangi SLB Sekar Meranti yang beralamat di Jalan Utama, Desa Anak Setatah, Kecamatan Rangsang Barat, Kepulauan Meranti. Atau bisa menghubunginya di No Hp 085376099166. "Bantuan dalam bentuk apapun akan kami terima," ungkapnya. ***ek