LPTQ Meranti Bantah Tudingan Tim Seleksi MTQ Provinsi Riau Terkait Kesengajaan Mengulur Waktu Penda

Selasa, 11 Oktober 2016

LPTQ Meranti Bantah Tudingan Tim Seleksi MTQ Provinsi Riau Terkait Kesengajaan Mengulur Waktu Pendaftaran

PELITARIAU, Meranti-  Meranti menyatakan kekecewaannya dengan sehingga memilih mundur untuk tidak ikuti serta dalam perhelatan Musabaqah Tilawatil Qur’an ke XXXV Provinsi Riau di pekanbaru. Bahkan tim seleksi MTQ Provinsi Riau Ke-XXXV Pekanbaru 2016 menuding pengurus LPTQ meranti sengaja mengulur waktu pendaftaran.

 

Terkait tudingan yang di lontarkan tim Seleksi MTQ Provinsi Riau Ke-XXXV Pekanbaru 2016 pada  pihak LPTQ Kabupaten Meranti langsung di bantah Zulkhairi Sekretaris LPTQ meranti.

 

Zulkhairi  membantah pernyataan tim seleksi MTQ Provinsi Riau Ke-XXXV Pekanbaru 2016, yang menuding LPTQ Meranti sengaja mengulur waktu pendaftaran sejak awal. Seperti diakui Zulkhairil pihaknya telah berupaya secatnya untuk memasukan berkas. 

 

Berikut penjelasan dari Sekjend. LPTQ Meranti Zulkhairil, pihaknya sama sekali tidak memperlambat memberikan berkas. Diawali pada hari Kamis tanggal 21 September 2016 MTQ Meranti resmi ditutup, dan esoknya hari Jum'at tanggal 22 September 2016 pihak LPTQ baru mulai mengumpulkan dan melengkapi data peserta bersama pihak Kemenag untuk diserahkan pada panitia MTQ Provinsi Riau.

 

"Karena hari Jum'at waktu kerja singkat, tanggal 23 merupakan hari Sabtu dan 24 hari minggu (Libur) proses mengumpulkan dan melengkapi data terkendala, barulah hari Senin tanggal 24 September 2016 kami angsur untuk menyelesaikan segala kekurangan," jelas Zul.

 

Ketika itu yakni tanggal 25 September 2016 pengurus LPTQ Meranti menemukan kekurangan data para Qori dan Qoriah. "Banyak ditemui data yang tak lengkap dan mereka (peserta) berada diseberang Kecamatan Merbau, jika dikaji dengan jarak yang cukup jauh ini, perlu satu hari untuk memperbaiki satu kesalahan saja," jelasnya lagi.

 

Kemudian tanggal 26 September 2016 saat berkoordinasi dengan panitia MTQ Provinsi Riau melalui Telepon, LPTQ Meranti mendapat dispensasi batas waktu penutupan aplikasi pendaftaran hingga 30 September 2016. Sejak saat itu pihak LPTQ Meranti, seperti diakui Zulkhairil bekerja tanpa henti untuk melengkapi semua syarat administrasi untuk dikirimkan melalui sistem Online.

 

Alhasil sangat mengembirakan, tanggal 30 September 2016 tepatnya jam 10 pagi, sistem Online menerima semua data Qori dan Qoriah Meranti yang berjumlah sebanyak 35 orang. "Karena semua data masuk dan diterima oleh sistem kami merasa entry data sudah tak ada masalah, Meranti berada diposisi aman," paparnya.

 

Namun tanggal 3 Oktober 2016, secara mendadak usai dilakukan teknikal meeting yang dihadiri oleh Sekjend. LPTQ Zulkhairil, Perwakilan Kemenag Meranti Efendi SAg dan H. Ismail mendapat konfirmasi dari panita sebanyak 6 orang peserta Meranti terkena diskualifikasi.

 

Mendapat kabar tersebut, pihak LPTQ Meranti langsung melakukan koordinasi intens dengan panitia MTQ Provinsi Riau. "Kita melakukan pendekatan dengan menjelaskan semua duduk persoalannya termasuk mempertanyakan kenapa anak-anak asli Meranti terkena diskualifikasi, dari yang kita tahu tujuan utama MTQ inikan untuk menjaring Qori dan Qoriah Provinsi Riau untuk diikutsertakan ditingkat Nasional," ungkap Zul.

 

Ketika itu diketahuilah alasan diskwalifikasi karena peserta Meranti tersebut tidak mengantongi E-KTP dan ada yang terdata pernah berlomba untuk Provinsi lain. "Tidak punya E-KTP dan pernah berlomba untuk Provinsi lain tapi asli Meranti harusnya bisa ditolerir oleh panitia namun nyatanya tidak, dan hingga detik terakhir kita masih bertanya kepada panitia apakah keenam orang ini masih bisa diikutkan...?, namun jawaban tetap sama mereka didiskualifikasi," jelas Zulkharil.

 

Mendengar keputusan panitia itu sudah mutlak, pihak LPTQ Meranti dan para Qori/Qoriah Meranti sangat kecewa, akhirnya disepakati jika satu tidak bisa ikut bertanding maka semua tidak bertanding. "LPTQ berprinsip satu tak ikut, tak ikut semua dan keputusan itu bukan keputusan LPTQ tapi solidaritas dan seluruh Qori dan Qoriah lainnya," pungkas Zul.

 

Berkaca dari peristiwa ini Zulkhairil berharap, andaipun sisten online ini akan diterapkan tahun depan hendaknya sistem Online yang baru pertama kali diterapkan pada MTQ Provinsi Riau ini dapat dievaluasi agar tidak terlalu kaku yang justru bisa merugikan Riau sendiri. "Harusnya panitia jangan sepenuhnya tergantung kepada sistem, sistem juga buatan manusia yang pasti memiliki kekurangan dan kelemahan, saat ini kita masih bersyukur masih banyak anak-anak di desa yang masih bersemangat mendalami Al-Quran dan mengukir prestasi gemilang, jika mereka terganjal lantas kecewa parahnya lagi sampai mental terpukul yang rugikan Riau juga," harapnya.

 

Terkait keputusan LPTQ Kabupaten Meranti mengambil sikap mundur dalam ajang MTQ Ke-XXXV Tingkat Provinsi Riau Pekanbaru 2016, melalui media ini menyatakan permintaan maaf sebesar-besarnya kepada Gubernur, masyarakat Riau khususnya yang berada di Kabupaten Kepulauan Meranti. Keputusan berat ini diambil bukanlah keinginan sepihak dari LPTQ, tetapi disebabkan oleh suatu keputusan yang memaksa LPTQ, para tokoh dan peserta sendiri untuk mengambil langkah tersebut dan berharap semua pihak terkait dapat mengambil hikmahnya. "Kami dari LPTQ memohon maaf kepada Gubernur Riau, masyarakat Riau khususnya Kabupaten Kepulauan Meranti, semoga dengan ini semua dapat mengambil hikmahnya," papar Ketua LPTQ Meranti H. T. Akhrial.***ek