Ironis Sekali,Rumah Warga Sesap Meranti Seperti Kandang Kambing

Senin, 19 September 2016

Ironis Sekali,Rumah Warga Sesap Seperti Kandang Kambing

PELITARIAU, Merant i -Bangunan yang lebih mirip kandang kambing itu ternyata adalah rumah salah satu warga Desa Sesap, Kecamatan Tebingtinggi. Bangunan gubuk tersebut berukuran lebih kurang 2,5 meter x 3 meter. Berdinding kayu lapuk yang berlubang dengan atap rumbia yang ditempel terpal. 

Selasa pagi, (19/9/16) ketika dari salah satu gubuk yang lebih mirip kandang kambing yang berada di Gang Sungai Datu, Desa Sesap Kecamatan Tebingtinggi,terlihat seoarang anak kecil yang berdiri. Sambil mengintip, dan rasa malu dia mulai tersenyum kepada wartawan yang mendokumentasikannya. 

Dari dalam gubuk reot tersebut, terdengar suara seorang wanita yang menyuruh anaknya untuk tidak malu saat difoto. 

Ternyata mereka bukan sedang berada di pondok atau sebuah tempat beristirahat. Tetapi mereka berada dirumahnya. 

Wanita yang berada didalam gubuk tersebut bernama Merah seorang janda beranak empat. Dia tinggal disana sudah selama lebih kurang 2 tahun lebih. 

Dia tinggal bersama empat orang anaknya yakni Ndut (17), Burhan (12), Roni (8), Rehan (4). Wanita yang merupakan suku akit tersebut tidak bekerja. Saat ditemui di hanya bersama anak bungsunya. Sementara anak sulungnya sedang bekerja untuk menghidupi keluarga besar mereka. Sementara anak kedua dan anak ketiga sedang bersekolah.

Rumah yang mereka tinggali, tidak memiliki kamar. Cuma ada satu ruangan didalam gubuk tersebut. Dibelakang rumah terdapat meja kecil yang dijadikan dapur untuk melakukan aktivitas memasak. Saat malam mereka juga hanya mengandalkan lampu teplok saja, tanpa adanya listrik.

Merah mengakui bahwa mereka telah hidup susah sejak lama. Hidup mereka tergantung dari anak sulungnya Ndut yang bekerja tukang golek sagu. 

Pendapatan anak sulungnya untuk membiayai hidup mereka dan membiayai sekolah dua adiknya yakni Burhan dan Roni lebih kurang rata-rata hanya Rp 60 ribu saja.

Dalam mengatasi kondisi ekonomi mereka tersebut, mereka lebih banyak pasarah dan berharap bantuan. Sebab sebagai Janda Merah dan anak sulungnya bersepakat untuk berbagi tugas. Dimana sang ibu mengurusi adik-adiknya dan sianak sulung bertugas mencarti uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka.

"Waktu kami baru menikah, kami hidup menumpang ditempat abang ipar. Tetapi sekarang walaupun dnegan kondisi saat ini, tetapi kami sudah hidup mandiri dan tidak menumpang lagi," kata Merah 

Hingga kini pihaknya masih sangat mengharapkan adanya perhatian oleh Pemerintah terhadap kondisi kehidupannya. Sehingga mereka bisa hidup lebih baik lagi.

"Kalau bantuan, pasti kami sangat membutuhkannya. Sehingga kami bisa hidup lebih baik lagi," ujarnya.

Dia mengharapkan bantuan yang diberikan dapat berupa rumah layak huni. Sebab dengan kondisi rumahnya saat ini sangat mengkhawatirkan, dimana saat hujan, mereka akan terkena tetesan air yang masuk dari berbagai sisi rumah. Sebab rumah yang mereka tinggali lebih kurang kandang kambing yang mengalami kebocoran disana sini.

"Beginilah kondisi rumah kami yang sangat mengkhawatirkan dan perlu perhatian," kata Merah memelas.

Merah menceritakan juga bahwa semasa hidup suaminya bekerja sebagai nelayan. Walaupun begitu hidup mereka tetap dengan kondisi yang sama.

"Saat hidup suami saja bekerja sebagai nelayan. Dia meninggal karena sakit. Sejak saat itulah anak kami yang tua disuruh kerja," Cerita dia.  

Menanggapi kondisi Merah yang tinggal di rumah yang sangat tidak layak tersebut, Kepala Desa Sesap, Jumri mengakuinya. Bahkan dia sudah mengusulkan agar bantuan dapat diberikan tidak hanya kepada Merah saja, tetapi kepada warga sesap lainnya yang banyak hidup dalam kondisi miskin.

"Banyak masyarakat kami yang hidup miskin. Makanya kami harapkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti. Sehingga secara perlahan masyarakat kami bisa memiliki kehidupan lebih baik," terangnya.

Jumri menuturkan juga bahwa pihaknya terus berupaya mengajukan kepada berbagai pihak agar berbagai program bantuan dapat diberikan di Desa Sesap. "Kami terus berupaya agar banyak program bantuan dapat disalurkan ke daerah kami, karena daerah kami banyak masyarakat susahnya," akunya.***ek