Shalat Idul Adha di Kuala Cenaku, Bupati Inhu Sumbangkan Satu Ekor Sapi

Senin, 12 September 2016

Bupati bersalaman dengan warga usai sholat Idul Adha

PELITARIAU, Inhu - Bupati Inhu H Yopi Arianto melaksanakan shalat Idul Adha 1437 H bersama ratusan masyarakat Kecamatan Kuala Cenaku, Senin (12/9). Pada pelaksanaan shalat yang digelar di Halaman Kantor Camat ini, Bupati Yopi turut menyumbangkan satu ekor sapi untuk diqurbankan.

Melakukan shalat Idul Adha di kecamatan sudah menjadi agenda rutin Bupati Yopi sejak periode pertama kepemimpinannya. Ini dilakukan sebagai upaya untuk lebih dekat bersama masyarakat sekaligus untuk melihat langsung perkambangan pembangunan.

"Periode pertama menjabat sebagai Bupati, setiap melaksanakaan shalat Idul Adha saya selalu berkeliling di seluruh kecamatan di Inhu. Dan pada periode kedua ini, Alhamdulilah tahun pertama ini saya melaksanakanya di Kecamatan Kuala Cenaku. Tentunya ini semua demi kepentingan masyarakat Inhu dalam pembangunan yang lebih baik lagi," ujar Bupati Yopi saat memberikan sambutan sebelum pelaksanaan shalat Ied dimulai.

Bupati Yopi juga mengharapkan kepada seluruh masyarakat agar perayaan Idul Adha 1437 H ini menjadi momentum untuk terus menguatkan semangat persatuan dan kesatuan serta ketaqwaan kepada Allah SWT.

"Ibadah qurban mengajarkan nilai sosial kemanusiaan karena ibadah qurban mengajarkan untuk mencintai sesama, saling tolong menolong dan saling memberi yang pada akhirnya bermuara pada semangat persatuan dan kesatuan serta ketaqwaan kepada Allah SWT," terangnya.

Lebih jauh, dijelaskan Bupati Yopi bahwa Pemkab Inhu sejauh ini telah melakukan beberapa pencapaian termasuk pelaksanaan tahapan penyusunan beberapa Rancangan Peraturaan Daerah (ranperda) menjadi pertauran daerah (perda) bersama DPRD Inhu. Bebebrapa perda itu diantaranya, perda RPJMD 2016/2021, perda perangkat daerah serta perda pengelolaan air minum dan sanitasi.

Pada kesempatan itu, Bupati Yopi juga mengajak kepada seluruh masyarakat untuk selalu menjaga kewaspadaan dalam upaya pencegahaan karlahut serta ancaman terhadap konflik sosial.***(prc)