Secara Tegas, Jika Melanggar Aturan Wabup Tak Segan Copot Jabatan Pegawai

Senin, 29 Agustus 2016

Wakil Bupati Kepulauan Meranti Drs H Said Hsyim Msi

PELITARIAU,Meranti-Tindak tanduk PNS dan Honorer Kabupaten kepulauan Meranti semakin di soroti saja, hal ini terkait dengan kasus pembunuhan dan kerusuhan yang d akibatkan suasana kabupaten meranti sempat mencekam beberapa waktu lalu.

 

 

Dalam Apel rutin yang di gelar pada senin pagi di halaman kantor Bupati Kepulauan Meranti Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Drs H. Said Hasyim menegaskan dengan tegas pada seluruh tenaga honorer dan PNS di lingkungan kerja pemerintahan Kabupaten Kepulauan Meranti jika ada yang Melanggar aturan Wabup tak segan copot jabatan Pegawai.

 

Masyarakat Kabupaten Meranti dengan serius melihat dan mengamati prilaku pegawai dilingkungan Pemerintahan kabupaten Meranti, dirinya tak ingin kerusuhan di Meranti yang terjadi baru-baru ini terulang, dan ditakutkan kerusuhan justru terjadi akibat dari oknum PNS yang tidak komit menjalankan amanah, dengan bermain-main dengan uang rakyat, karena diyakini rakyat juga memperhatikan hal itu.

 

 

"Kita diberi amanat menggunakan uang rakyat maka jangan bermain-main, korupsi lebih berbahaya karena akibatnya dapat menyengsarakan banyak orang, saya ingatkan hati-hati kepada semua pegawai khususnya pengguna anggaran,"ujar H. Said Hasyim saat memimpin Apel Senin dihalaman Kantor Bupati, Senin (29/8/16).

 

Wabup berharap kepada pegawai dijajaran Pemkab. Meranti dapat mengambil hikmah atas peristiwa berdarah yang terjadi dan mempedomaninya. Bagaimana gencarnya masyarakat mencari kebenaran atas prilaku aparat penegak hukum yang dinilai tidak rasional. 

 

Dan Said Hasyim meyakini aktifitas korupsi yang dilakukan oleh oknum pegawai juga diperhatikan oleh rakyat dan bukan tidak mungkin rakyat akan bertindak. "ini hanya menunggu waktu saja, rakyat akan bertindak, masyarakat meranti tidak takut kehilangan nyawanya walaupun dihadang dengan senjata, pentungan dan kainnya. Masyarakat sudah benci dengan ketidakadilan, bosan melihat jalan baru setahun dibangun sudah hancur begitu juga fasilitas publik lainnya. Masyarakat sudah benci melihat tindak tanduk oknum aparatur yang semena-mena memakan uang rakyat," ujarnya.***Ek