Dalam Cerita Haris, Panglima TNI Satu-Satunya Mayjen Aktif

Senin, 22 Agustus 2016

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo

PELITARIAU, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan hanya dirinya perwira tinggi berpangkat bintang dua yang masih aktif pada 27 April 2011. Hari itu merupakan tanggal peringkusan terpidana mati Fredi Budiman atas kepemilikan ratusan gram narkotik di Jakarta.

Gatot menyinggung status keaktifannya sebagai perwira tinggi untuk menanggapi cerita yang ditulis oleh aktivis HAM, Haris Azhar. Dalam tulisannya, Haris mengungkap momen penyelundupan narkotik oleh Fredi dengan pengawalan oknum TNI berpangkat mayor jenderal.

"Kemungkinan kalau itu benar terjadi, (bintang dua) yang masih aktif cuma saya," kata Gatot saat ditemui usai rapat koordinasi di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta dikutip CNN Indonesia, Senin (22/8).

Dalam testimoni yang ditulis Haris, disebutkan bahwa Fredi menyelundupkan narkoba dari Medan hingga Jakarta dengan menggunakan mobil TNI. Bahkan jenderal bintang dua itu duduk di samping Fredi yang tengah mengendarai mobil tersebut.

"Kondisi (mobil) di bagian belakang penuh barang narkoba. Perjalanan saya aman tanpa gangguan apapun," tulis Haris soal testimoni Fredi.

Gatot mengatakan, saat itu perwira bintang dua selain dirinya sudah tidak aktif. Status mereka telah purnawirawan. Gatot merupakan perwira bintang dua yang paling muda ketika itu. Karena itu, dia menduga ada penyalahgunaan fasilitas kendaraan jika kesaksian Fredi terbukti kebenarannya.

"Tak ada satu pun purnawirawan bintang dua saat itu yang masih aktif kecuali saya," ujar Gatot.

Saat ini, kata Gatot, tim investigasi TNI masih melakukan penyelidikan terkait dugaan keterlibatan oknum tentara berpangkat mayor jenderal dalam penyelundupan narkotika jaringan Fredi. Namun timnya belum menemukan fakta berarti terkait kasus tersebut.

Tim investigasi TNI masih menunggu data-data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk mengusut adanya dugaan aliran dana dari Freddy Budiman ke pejabat TNI.

"Tim investigasi masih melakukan penyelidikan. Belum ada perkembangan yang berarti, begitu juga dengan data dari PPATK yang kami minta," kata Gatot.

Tim investigasi TNI dipimpin oleh Perwira Tinggi Bintang Tiga berpangkat Irjen TNI dengan wakilnya Asisten Intelijen Panglima TNI. Sementara koordinator lapangan dijabat oleh Komandan Pusat Polisi Militer TNI. Tim Investigasi ini beranggotakan staf dari Inspektorat Jenderal TNI, Puspom TNI, Intelijen TNI, Babinkum TNI, Puspen TNI, Srenum TNI dan Spers TNI.

Tim investigasi ini bekerja untuk menggali informasi terhadap berbagai pihak seperti oknum prajurit TNI yang sudah pernah diperiksa, dipidana dan dipenjara karena persoalan narkoba.

Selain itu, tim tersebut juga akan bekerja sama dan bersinergi dengan instansi lain yaitu Polri, BNN serta pihak-pihak lainnya sebagai pengembangan informasi yang disampaikan Haris.***(prc)