Diduga Ada Permainan Oknum, Potensi PAD Sektor Hotel dan Mall di Pekanbaru Minim

Selasa, 16 Agustus 2016

H Azharisman Rozie

PELITARIAU, Pekanbaru - Ditengah tumbuh suburnya perkembangan hotel, mall dan restoran di kota Pekanbaru tak sebanding dengan perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diterima kota Pekanbaru. Minimnya PAD yang masuk ke daerah diduga akibat adanya permainan oknum Dispenda sendiri dan juga pengusaha tersebut.

Bahkan dari pengakuan Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Pekanbaru, Azharisman Rozie menyebutkan dari temuannyahanya sekitar 30 persen saja dari potensi pajak yang masuk ke PAD Pekanbaru.

"Saat ini kan kami masih pakai sistem manual yang lama. Jadi bukan tidak mungkin terjadi permainan oleh oknum Dispenda atau perusahaan," ungkapnya.

Dengan dugaan bocor nya pajak dari hotel dan mall ini tak dipungkiri menyebabkan terjadinya penurunan potensi PAD yang mungkin diterima. "Setidaknya hingga 70 persen PAD dari sektor itu hilang. Banyak penyebabnya," kata mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Pekanbaru ini.

Selain oknum bermain, Rozie juga menuding ada oknum-oknum pengelola hotel dan mall yang tidak transparan dalam menyampaikan laporan pendapatan. Penerimaan yang selama ini dilaporkan pihak hotel atau mall ke Dispenda jumlahnya masih terlalu kecil jika dibandingkan dengan kondisi real di lapangan.

"Saya tidak yakin dengan laporan yang disampaikan pihak hotel. Kita lihat saja seperti apa perkembangan hotel di Kota Pekanbaru. Bahkan tingkat hunian hotel cukup tinggi. Kalau tidak mana bisa hotel terus bertambah," ujarnya, pada Selasa (16/8/2016).

Untuk perbaikan dalam pengumpulan sektor-sektor yang berpotensi memberikan PAD, Rozie menyebut pihaknya sudah memiliki cara agar oknum yang dicurigai bermain tak mendapatkan kesempatan lagi. "Kami bentuk tim. Kami datangi hotel atau mall, tim in mengecek langsung ke lapangan," ungkapnya.

Selain itu, penjajakan penerapan sistem online kini juga terus berjalan. Beberapa bank yang mungkin dijadikan mitra kerjasama sudah sudah ditemui.

"Saya sudah bertemu dengan beberapa Pihak bank yang menawarkan kerjasama. Sekarang tinggal memilih mana yang lebih menguntungkan untuk Pemko Pekanbaru," tuturnya.

Untuk sistem online, konsultan ahli IT dari Jogjakarta sudah didatangkan guna membuat aplikasi yang akan digunakan termasuk sistemnya.

"Kami upayakan pembuatan sistem ini tidak membebani anggaran daerah. Salah satu caranya kami akan bekerjasama dengan bank," tutupnya.***(al)