Tahun 2016 Bupati Rohil Optimis Terbebas Dari Penyakit Kaki Gajah

Ahad, 14 Agustus 2016

Logo Kabupaten Rokan Hilir (Rohil)

PELITARIAU.com - Pemerintah Kabupaten Rokan hilir (Rohil) terus melakukan sosialisasi kesehatan kepada masyarakat, melalui kegiatan Bulan Eliminasi Kaki Gajah (Belkaga) dari Kementrian kesehatan juga telah dilaksanakan di Rohil guna menekan angka penyakit kaki kajah di Rohil.
 
Kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah Rohil tersebut baik oleh masyarakat. Dari 4 Propinsi se-Indonesia diselenggarakan Belkaga, Rohil mewakili Propinsi Riau dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
 
Menteri Kesehatan Indonesia dari Kabupaten Bogor menanyakan langsung kepada Bupati Rokan Hilir H Suyatno, tentang upayanya dalam pencegahan terhadap penyakit kaki gajah. Sebelum melaporkan H Suyatno menyambut baik program tersebut. Malahan dilaporkan H Suyatno bahwa Pemerintah Rokan Hilir sangat gencar memperhatikan penyakit kaki gajah.
 
Menteri Kesehatan RI Nila F Moeluk mengatakan, secara garis besar tahun lalu penyakit kaki gajah pada 2014 sebesar 19,6 persen dan tahun 2015 menjadi empat persen, diharapkan tahun 2016 Indonesia khususnya Kabupaten Rohil terbebas dari penyakit tersebut.
 
"Perlu saya ingatkan, penyakit kaki gajah ini harus ditanggapi secara baik, karena penyebabnya akan jadi kecacatan permanen bagi penderita dan tentu dapat menimbulkan masalah sosial ekonomi," kata Nila.
 
Dia juga menjelaskan bahwa daerah endemia penyakit kaki gajah yakni Propinsi NTT, namun pemberian obat Filariasi setiap tahun tetap dilakukan. Dengan demikian ia meminta secara seksama baik pemerintah pusat, propinsi maupun kabupaten agar bisa saling kekerjasama dalam hal memberantas penyakit kaki gajah.
 
"Saya yakin kalau seksama secara perlahan Indonesia terbebas dari penyakit kaki gajah, makanya pemberian obat Filariasis sangat tepat dan perlu dilakukan secara berkelanjutan," pesan Menkes
 
 
Bebas Dari Filariasis Jadi Targetkan 2016 di Rohil
 
Pada tahun 2015 lalau, di wilayah Kabupaten Rohil telah ditemukan penyakit kaki gajah sebanyak 42 orang namun, Untuk tahun 2016 dengan banyaknya sosialisasi dan pencegahan penyakit kaki gajah diharapkan bisa terbebas dari penyakit Filariasi.
 
Tahun 2016 ini merupakan tahun kelima pemberian obat pencegahan massal penyakit filariasis. Secara umum, upaya yang dilakukan Pemkab Rohil pada tahap sebelumnya telah mencapai target. Dan, 1 Oktober nanti kegiatan ini akan dilakukan serentak di seluruh wilayah yang tergolong dalam wilayah endemis penyakit ini.
 
Sasaran pemberian obat pencegahan massal filariasis ini adalah seluruh masyarakat Rohil yang tergolong pada kelompok usia di atas dua tahun, kecuali ibu yang dalam kondisi hamil.
 
"Penyakit ini tidak dapat diobati. Untuk itu upaya yang dilakukan Dinkes Rohil yakni melakukan tata kelola agar tidak memperburuk kondisi penderita," kata Bupati Rohil H Suyatno.
 
Dia mengharapkan, melalui Rapat kerja (Rakor) akan terbentuk komitmen untuk mensukseskan gerakan pemberian obat massal penyakit filariasis sehingga nantinya penderita penyakit ini tidak bertambah dan tahun 2020 mendatang tidak lagi ditemukan.
 
Bupati Suyatno meminta kepada Diskes agar mampu membangun semangat dalam upaya pengoptimalan bulan eliminasi kaki gajah. Sekaligus untuk mengevaluasi kendala yang ditemukan pada tahapan sebelumnya.
 
Untuk itu, ia menghimbau agar semua pihak yang terkait dapat membangun satu komitmen guna mensukseskan pemberian obat pencegahan massal filariasis pada 1 Oktober mendatang.
 
"Saya berharap, melalui Rakor ini dapat memacu semangat semua pihak terkait untuk membentuk satu komitmen demi mencapai hasil yang terbaik. Semoga kerja keras kita dapat memberikan hasil terbaik bahwa masyarakat Rohil terhindar dari penyakit ini,"ujarnya. **
 
 
Bagikan Obat Kaki Gajah Merata di Kecamatan
 
Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Rohil mendata cakupan pemberian obat filariasis ke masyarakat, bahkan obat  tersebut sudah merata di bagikan setiap kecamatn se Rohil. Bahkan pihak Kecamatan se Rohil diminta terus melakukan survei dan pendataan terhadap warganya.
 
"pada tahun 2015 kemaren, Diskes telah membagikan obat untuk mencegah penyakik kaki gajah di seluruh Kecamatan yang ada di Rokan Hilir. Bahkan sudah mencapai target,"ucap kepala Dinas Kesehatan Rohil, Dr HM Junaidi saleh.
 
Menurutnya, Pembagian obat Filariasis ini untuk tahap 4, dimana untuk tahap 1, 2 dan 3 sudah di salurkan dua tahun sebelumnya. Dan boleh di bilang awal tahun 2015 ini sudah tuntas pembagiannya. Dan kemudia kemungkiunan akan di lanjutkan lagi.
 
Masih katanya, Pembagian obat filariasis untuk masyarakat Rohil disalurkan melalui Pukesmas hingga bisa mengkaper ke Posyandu yang ada di seluruh daerah, agar masyarakat Rohil mendapat obat pencegah kaki gajah tersebut.
 
"Secara global cakupan pemberian obatnya sudah 90 persen, Alhamdulilah sudah merata semua mendapatkan obatnya, pemberian obat ini akan terus di lakukan. Hal ini mencegak akan menularnya penjakit kaki gajah kepada masyarakat,” ungkap Junaidi.
 
Dikatakannya, pembagian obat tersebut sudah memasuki tahap ke empat tahun 2015. pemberian obat tersebut dihentikan bila daerah dinyatakan bebas."Jadi, sebelum pemberian obat lanjutan tahap ke empat, pihak diskes akan melakukan pemeriksaan darah pasien, kalau ternyata masih ada cacing mikrofiralianya pengobatan terus dilanjutkan," tegas Junaidi.
 
Junaidi menilai, program yang dapat dikatakan berhasil jika daerah tersbut sudah dinyatakan bebas. Kegiatan ini terus digesa pusat mengingat biaya yang dikeluarkan negara sudah cukup besar. maka harus berhasil atau sampai berhasil sehingga masyarakat terbebas dari penyakit kaki gajah yang disebabkan cacing mikrofilariasis. **adv/jar