Bayi Dikandungan Meninggal, RS Tengku Rafian Siak Dituding Telantarkan Pasien

Ahad, 07 Agustus 2016

RS Tengku Rafian Siak

PELITARIAU, Siak – Sudah terjatuh tertimpa tangga, pribahasa ini diucapkan Pasang suami istri (Pasutri) Anton (30) dan Royani (23) warga Benayah Kecamatan Pusako Kabupaten Siak. Pasalnya, pasien yang mengandung anak pertama didalam kandungan anaknya diketahui meninggal dunia setelah dilakukan Ultrasonograrfi (Usg) di Rumah Sakit (RS) Tengku Rafian Siak pada Minggu (7/8).

Anton bersama Royani menerima dengan iklas atas kepergian sang buahati, namun Anton bersama keluarga tidak terima dengan pelayanan RS Tengku Rafian Siak berbagai alasan untuk tidak menangani pasien lebih lanjut, alasan kelasik yang membuatnya kecewa adalah mesin genset rumah sakit rusak.

Setelah melakukan Usg, Dokter Hendri yang melakukan pemriksaan terhadap pasien menyuruh pasien pulang dengan alasan mesin genset pambangkit listrik RS Tengku Rafian Siak masih dalam perbaikan sehingga tidak bisa melayani pasien lebih lanjut.

Tidak hanya itu saja, Dokter Hendri dikeluhkan pasien sempat mengatakan, kalau asien kondisinya masih kuat dan bisa menunggu esok hari untuk penanganan lebih lanjut kemudian disuruh bawa pulang, "Kemarin kita lakukan Usg ternyata bayinya sudah meninggal, mau dilakukan operasi, mesin pembangkit listrik masih dalam perbaikan, namun begitu kata dokter istri saya masih sehat dan kuat sehingga Dokter yang menanganinya menyuruh bawa pulang," kata Anton.

Ditempat yang sama, keluarga pasien Hendra mengungkapkan rasa kecewaannya terhadap pelayanan RS Tengku Rafian, dimana pihak rumah sakit lambat dalam penanganan pasien. "Kami merasa kecewa dengan pihak pelayanan, kita sudah membawa surat rujukan dari Pukesmas, seharusnya ini menjadi tanggung jawab sepenuhnya pihak rumah sakit dalam pelayanan lebih lanjut sebab berkaitan dengan nyawa pasien," ujar Hendra.

Anton menambahkan, kalau istrinya di bawa ke RS Tengku Rafian Siak sekitar pukul 10:00 wib pagi, sampai sekarang belum ditangini juga dokter beralasan kabel mesin genset pembangkit listriknya terlalu kecil.

Walaupun begitu, pihak keluarga berharap penangan pasien untuk oprasi tetap dilakukan pada Minggu (7/8) malam ini juga dapat dilaksanakan operasi, "Kami berharap malam ini dilakukan istri saya, jika memang tidak bisa, terpaksa esok hari kami rujuk ke rumah sakit di Pekanbaru," tegasnya.

Terkait pelayanan pasien yang anak dalam kandungnya sudah meninggal dunia Direktur RS Tengku Rafian Siak, Ulfah Hanum dikonfirmasi pelitariau Minggu (7/8) malam melalui telephone seluler mengatakan belum mengetahu kondisi pasien tersebut.

"Saya belum tahu tentang hal ini, esok saya akan periksa dulu, dan malam ini akan telpon domkter yang menangani pasien tersebut,” ungkapnyanya.** doni.