Dengan Menaiki Motor Anies Baswedan Antar Anaknya di Hari Pertama Sekolah

Selasa, 02 Agustus 2016

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengantar putranya, Kaisar Hakam Baswedan, dengan sepeda motor pada hari pertama masuk sekolah di Cinere, Depok, Jawa Barat, Senin (1/8/2016)

PELITARIAU, Jakarta - Pagi-pagi benar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan sudah keluar dari rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Anies yang terlihat rapi mengenakan kemeja garis-garis biru lengan panjang, jaket dan celana panjang biru, berjalan bersama putra ketiganya Kaisar Hakam Baswedan, yang mengenakan seragam sekolah warna putih.

Hari Senin (1/8/2016) ini memang istimewa. Ini adalah hari pertama Kaisar masuk sekolah setelah libur panjang, dan ayahnya sendiri akan mengantarnya ke sekolah.

Saat menjabat menteri, Anies Baswedan memang mengkampanyekan Gerakan Antar Anak Ke Sekolah pada hari pertama masuk sekolah.

Tujuannya agar orang tua dan guru bisa lebih intensif berkomunikasi dan saling memahami perkembangan pendidikan anak di sekolah masing-masing.

Keluar dari rumah, Anies menuju bagian depan tempat menyimpan kendaraan.

"Motor ada nggak?" tanya Anies Baswedan kepada salah seorang pegawai rumah tangganya.

Saat motor kemudian dikeluarkan, ia pun segera mengenakan helm dan meminta putranya bersiap.

Tak lama berselang, Anies Baswedan sudah mengendarai sepeda motor matic berboncengan dengan putranya yang menenteng melodion dan membawa tas ransel menuju ke sekolah.

Keluar dari kawasan rumahnya, ayah dan anak itu menemui jalan yang sedikit macet. Karena jalanan sempit, laju motor pun tersendat saat ada mobil dan kendaraan lain berpapasan dari arah berlawanan.

Setelah sampai di kawasan Cinere, dan bertemu jalan yang lebih lebar, barulah Anies bisa mempercepat laju motornya hingga sekitar 60 kilometer per jam.

Butuh waktu sekitar 45 menit keduanya menuju sekolah yang berjarak 8 kilometer.

"Naik motor karena alasan praktis saja, kalau naik mobil sudah pasti kena macet dan terlambat sampai sekolah," ujar Anies saat ditanya Kompas.com.

Sesampai di halaman sekolah di Cinere, Anies segera memarkir motor, lalu bersama Kaisar berjalan memasuki halaman sekolah.

Keduanya bersalaman dengan beberapa guru yang menyambut murid baru di depan sekolah, lalu menuju sebuah papan yang mencantumkan nama-nama murid beserta kelasnya. Di situ ayah dan anak ini mencari-cari nama Kaisar dan kelas di mana ia akan belajar.

Setelah ketemu, Anies Baswedan pun mengantar putranya itu hingga masuk ke ruang kelas. Beberapa kali Anies menyapa guru dan orang tua murid yang berpapasan dengannya. Beberapa kali pula ia melayani permintaan beberapa orang tua murid untuk foto bersama.

Anies juga menyempatkan diri melihat kelas Kaisar, sebelum kemudian memeluk dan mencium anaknya itu. Keduanya kemudian turun kembali ke halaman, karena para murid akan mengikuti upacara bendera.

Menjelang upacara bendera, Anies bergabung dengan orangtua siswa lainnya mengikuti persiapan murid-murid dan sesekali memotret menggunakan ponselnya.

Saat berbincang dengan orang tua murid lainnya, Anies juga menyinggung paket dalam kantong kertas yang dibagikan sekolah kepada semua orang tua murid.

Rupanya kantong kertas bertuliskan Keluarga Hebat, Keluarga Terlibat  tersebut berisi poster jadwal pelibatan orang tua di sekolah, poster pembiasaan di keluarga, daftar dukungan keluarga di rumah, daftar keterlibatan keluarga dalam kegiatan di sekolah, dan buku Menjadi Orangtua Hebat yang merupakan program yang sengaja dirancang oleh Anies saat masih menjadi menteri.

"Ini tahun pertama dibagikan dan dicetak sebanyak dua juta untuk dibagikan ke semua orang tua murid. Ini revolusi mental sesungguhnya," ujar Anies Baswedan sembari menunjukkan isi di dalam kantong kepada Kompas.com.

Usai mendengar sambutan kepala sekolah, Anies Baswedan kemudian meninggalkan sekolah. Ia memacu motornya dan beruntung kali ini lalu lintas lebih lancar dibanding saat berangkat.***(prc)