Warga Tanjung Darul Meranti Harapkan Semenisasi Jalan Harapan

Ahad, 05 Oktober 2014

Kondisi Jalan Harapan Saat Ini

PELITARIAU, Selatpanjang- Warga Desa Tanjung Darul Takzim, Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, mengharapkan peningkatan infrastruktur  badan jalan Harapan. Jalan sepanjang 4 kilometer itu, merupakan akses utama antar desa, serta untuk menuju pusat Kecamatan dan Kabupaten.

"Beginilah kondisi jalan desa kami, entah sampai kapan jalan ini bisa dibangun semenisasi. Karena hampir setiap hari ada saja yang jatuh di jalan ini," ungkap Sam, salah seorang warga setempat, kepada wartawan

Sebagai salah seorang warga desa setempat, Sam berharap pemerintah daerah bisa segera membangun jalan tersebut. Karena jalan Harapan merupakan satu-satunya akses menuju desa lainnya dan ke pusat Kecamatan.

"Kita senang juga, kemarin dengar-dengar tasik nambus mau dibikin tempat wisata, tentunya nanti akan segera dibangun jalan yang bagus. Tapi ada tidaknya tempat wisata di desa ini, kita harapkan jalan ini tetap dibangun," ucap Sam.

Hal serupa diungkapkan Kepala Desa Tanjung Darul Takzim, Basri, menurutnya jalan Harapan di Dusun Tanjung Katung, Desa Tanjung Darul Takzim belum pernah tersentuh pembangunan rabat beton. Padahal jalan itu salah satu jalan penghubung antar desa dan ke kecamatan.

Dikatakan Kades, kondisi jalan utama di Desa itu sangatlah menghkawatirkan, pasalnya dengan kondisi tanah gambut, apa bila hujan tidak bisa digunakan dikarenakan jalannya becek dan hancur. "Tidak jarang masyarakat yang lewat di jalan itu terjatuh, dan jika musim panas jalannya berdebu," ungkap Basri.

Dijelaskan Kades Basri, Desa Tanjung Darul Takzim sudah berdiri sendiri sejak dimekarkan dari Desa Tanjung 3 tahun lalu. Pemerintah Desa setempat sudah mengajukan usulan pembangunan infrastruktur jalan setiap kegiatan Musrenbang tahunan.

"Di Musrenbang tahun 2013 dan tahun 2014 sudah kami usulkan pembangunan jalan itu. Tapi sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan dibangun," katanya.

Ia berharap pemerintah daerah bisa melirik ke desa terpencil ini, sehingga masyarakat setempat bisa menikmati pembangunan infrastruktur jalan yang layak. "Karena kalau menggunakan akses laut, biaya yang akan di keluarkan bisa mencapai Rp70.000 sekali jalan," ucap Basri. (kor. nto)

 

Editorial: Rio Ahmad