Kualitas Daging Sapi Pemerintah Rp80 ribu/Kg Masih Dipertanyakan

Ahad, 19 Juni 2016

ilustrasi

PELITARIAU, Jakarta – Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia Teguh Boediyana menginginkan pemerintah menjelaskan kepada rakyat mengenai kualitas daging sapi yang ditetapkan seharga Rp80 ribu per kilogram.

"Jelaskan secara jelas kepada rakyat kualitasnya," ujar Teguh dalam acara dialog Teraskita di restoran Puang Oca, Jakarta pada Sabtu, 18 Juni 2016 sebagaimana diberitakan viva.co.id

Dia menyebutkan bahwa kualitas daging sapi impor yang digencarkan pemerintah untuk dijual ke masyarakat dengan harga di bawah Rp 80 ribu, adalah kualitas 85 CL yang biasa dijadikan tetelan.

Dia menginginkan pemerintah yang menjelaskan secara terbuka kepada rakyat mengenai hal itu, agar tidak ada pihak lain yang termarjinalkan karena keinginan pemerintah.

"Tidak bisa disamaratakan semua jenis daging beda-beda. Daging sapi itu ada kelas-kelasnya," katanya.

Menurutnya, pemerintah merahasiakan kebenaran bahwa kualitas daging sapi impor di bawah kualitas harga sapi lokal, yang harganya di atas Rp80 ribu.

Dirinya menyayangkan bila petugas pemerintah menyamankan harga semua penjualan daging sapi di seluruh Indonesia, tanpa membedakan asal daging sapi lokal atau impor.

Menurutnya, penyebaran daging sapi impor hanya banyak berada di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) dan Jawa Barat. Tidak dengan daerah lain di Indonesia.

"Informasi tentang beda kualitas daging sapi impor dan lokal mungkin sudah banyak di Jabodetabek, Jawa Barat, tapi belum tentu di daerah-daerah lain. Kalau tahunya diimbau menurunkan harga saja, kalau ada petugas pemerintahan minta turunin harga, mereka akan ketakutan sendiri. Mereka kan juga alami kerugian," ucapnya.**