Akhirnya Pemkab Meranti Telaah Pengaduan Isteri Kedua Oknum Pejabat

Selasa, 30 September 2014

Mrh dan dua anaknya

PELITARIAU, Selatpanjang- Akhirnya  Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti akan melakukan telaah terhadap pengaduan Mrh (34), seorang wanita asal Mekar Sari, Kecamatan Dumai Selatan, Kota Dumai Dia  mengaku sebagai isteri kedua ST (45), seorang Kepala Kantor di lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti.

Demikian dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kepulauan Meranti, Drs H Iqaruddin MSi, kepada wartawan, Selasa (30/9/2014). Sekda mengakui permasalahan rumah tangga yang dilaporkan oleh wanita dua anak itu, akan berdampak terhadap status ST yang merupakan pejabat PNS di lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti.

“Saya sudah berusaha menjembatani dan memberikan solusi, tapi mereka belum bisa dipertemukan untuk diselesaikan masalahnya. Menyangkut aturan status PNS yang bersangkutan, Pemda tentu akan menyikapinya akan terlebih dahulu melakukan telaah, mungkin nanti mereka akan saya pertemukan,” kata Sekda Iqaruddin.

Sebelumnya Mrh yang mengaku sebagai isteri kedua ST kepada wartawan di Selatpanjang mengungkapkan, ia sengaja mencari ST ke Kota Selatpanjang karena suaminya itu tidak pernah pulang lagi ke Dumai sejak sepekan setelah kelahiran anak kedua mereka, tanggal 20 bulan Juni 2014 lalu.

Berbagai upaya dilakukannya untuk meminta pertanggungjawaban ST, mulai dari melapor ke Polsek Tebingtinggi dan Polres Kepulauan Meranti hingga menemui Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kepulauan Meranti, Drs H Iqaruddin MSi.

“Saya dan anak-anak merasa di terlantarkan dan di zalimi. Karena saya terus mendapat tekanan dan ancaman dari keluarga adik-beradiknya, maka saya melapor ke Kantor Polisi dan menemui Sekda selaku pimpinannya, agar beliau mau menjembatani penyelesaian masalah rumah tangga kami,” ungkapnya.

Menurut Mrh, suaminya ST sudah mulai jarang pulang ke Dumai sejak bulan Oktober tahun 2013 lalu. Biasanya setiap hari Kamis atau Jumat, ST terlebih dahulu pulang ke Dumai, baru kemudian pada hari Sabtu pulang ke rumah isteri pertamanya di Bengkalis.

Sementara itu, dua wartawan yang bertugas di Kabupaten Kepulauan Meranti, yakni Iskandar dari jurnalterkini.com dan Defrianto wartawan metroterkini.com sempat mendapat intimidasi dari salah seorang berinisial Krm yang mengaku abang dari ST, setelah dua wartawan itu menerima keterangan pers dari Mrh.

"Ternyata ST mengutus abangnya yang juga mengaku wartawan untuk mengintimidasi kami, saat sedang berada di salah satu resto jalan Diponegoro Selatpanjang," kata Defrianto. (kor. nto)
 

Editorial: Rio Ahmad