Rupiah Kembali Mulai Menguat

Selasa, 14 Juni 2016

Ilustrasi

PELITARIAU.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak menguat sebesar 28 poin menjadi Rp13.270 dibandingkan posisi sebelumnya pada posisi Rp13.298 per dolar AS.

"Peluang penguatan rupiah kembali terbuka di tengah harga minyak mentah dunia yang masih stabil di level psikologis," kata Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Selasa (14/6) dilansir antara.

Terpantau, harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Selasa pagi ini, berada di level 48,32 dolar AS per barel. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude di posisi 49,83 dolar AS per barel.

Di sisi lain, ia menambahkan bahwa volatilitas terlihat semakin tinggi menjelang rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan disimpulkan pada pekan ini. Meredanya potensi kenaikan suku bunga AS menjadi salah satu faktor yang menahan laju dolar AS.

Kendati demikian, ia mengatakan bahwa penguatan rupiah masih relatif terbatas di tengah penantian pelaku pasar uang terhadap hasil RABPN-P 2016, "tax amnesty" serta rencana perombakan kabinet, itu menjadi perhatian utama para investor.

Selain itu, lanjut dia, data perdagangan Indonesia periode Mei 2016 serta Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada pekan ini juga menjadi perhatian pelaku pasar uang.

Analis dari PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan bahwa harapan kenaikan suku bunga Amerika Serikat yang mereda akan menjaga fluktuasi nilai tukar rupiah di area positif.

"Laporan kerja AS yang mengecewakan menunjukkan tingkat pertumbuhan melambat, kondisi itu yang akan menahan laju dolar AS," katanya.*yd