Kades : Desa Kayu Ara Rata-rata Penduduknya Islam, Namun Kualitas Dibanding Desa Sonde Kalah

Kamis, 02 Juni 2016

Kepala Desa Kayu Ara Saat menghadiri Perpisahan TK dan MDTA Nurul Iman

PELITARIAU, Meranti- Setelah menghadiri acara perpisahan dan pelepasan untuk siswa/i SDN 08 Desa Kayu Ara Kecamatan Rangsang Pesisir Kabupaten Kepulauan Meranti, Kepala Desa (Kades) Kayu Ara Rusli kembali menghadiri acara perpisahan dan pelepasan TK dan MDTA Nurul Iman yang ada di Desa Kayu Ara, pada Selasa (31/05) Sore.

 
Dalam sambutannya, Kades Kayu ara Rusli mengatakan dengan adanya Sekolah MDTA di Desa Kayu Ara ini, dapat meningkatkan pendidikan islami dalam diri anak-anak. 
 
"Kalau dipikir-pikir, Desa Kayu Ara ini rata-rata penduduknya islam, namun kualitas dibandingkan dengan Desa Sonde itu kalah, padahal Desa Sonde kebanyakan penduduknya non islam," pungkasnya.
 
"Dulu banyak masyarakat kita bersemangat untuk mengantar anaknya untuk mengaji dan sekaligus mengantar anaknya ke rumah guru, tapi saat ini kenapa tidak bisa kita lakukan," tambahnya. 
 
Selain itu, dirinya juga mengatakan dalam Musabaqah Tilawatil Qura (MTQ) ditingkat Kecamatan Rangsang Pesisir ke-4 pada waktu lalu Desa Kayu Ara banyak mengambil peserta MTQ dari tempat lain. Hal itu diakuinya bahwa, untuk mencari anak-anak yang fasih membaca Quran sangat susah.
 
Sebelumnya, dikesempatan yang sama, Kepala Sekolah MDTA Nurul Iman Siti Zuliana mengharapakan kepada seluruh orang tua untuk dapat memotifasi anak-anak untuk datang kesekolah MDTA, karena ilmu agama islam sangatlah penting. Karena menurutnya, apabila anak kurang dengan ilmu-ilmu agama, takutnya nanti anak-anak dapat terpengaruh dengan teknologi sekarang yang dapat menjerumuskannya.
 
"Setidaknya, dengan anak masuk di MDTA, anak itu dapat mengenal baik atau buruknya perilakunya. Paling tidak di usia kecil si anak sudah mengenal tentang ilmu agama," terangnya.
 
Selain itu, dirinya juga menyayangkan dengan adanya sekolah sekolah MDTA dan TK di Desa Kayu Ara, tetapi orang tua nya enggan mengantarkan anaknya untuk datang kesekolah. "Padahal disekolaah ini gratis, cuman Kalau di MDTA hanya 2ribu saja bayarnya. Tapi anak2 enggang untuk kesekolah," ucapnya.***