Jenica, Gadis Pemalu Penakluk Shuttlecock

Ahad, 28 September 2014

Jenika menerima hadiah

PELITARIAU, Selatpanjang– Meski punya keterbatasan untuk mengikuti pelajaran di sekolah, Jenica (18), gadis pemalu penyandang Tunagrahita akan terlihat berbeda apabila berada dilapangan bulu tangkis. Ia terlihat layaknya anak-anak normal lainnya.

Atas bakat dan kepiawaian Jenica memukul Shuttlecock, ia terpilih sebagai atlet terbaik pada Pekan Olahraga Nasional Special Olympics Indonesia atau SOIna yang berlangsung di Makassar pada bulan Juni 2014 yang lalu.

Membawa nama Provinsi Riau, gadis tionghoa ini berhasil menumbangkan satu persatu lawannya. Bahkan dibabak final, ia berhasil mengalahkan atlet asal Lampung yang baru saja memenangkan sebuah kejuaraan di Australia.

"Senang dan bangga bisa jadi juara, bisa menyumbangkan emas untuk Provinsi Riau dan untuk Kabupaten Kepulauan Meranti juga," ucap Jenica dengan tersipu malu ketika ditanya perasaannya setelah berhasil menjadi pemenang, beberapa waktu lalu di rumah dinas Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Masrul Kasmy.

Jenica menuturkan, awalnya dia tidak yakin bisa sampai ke final. Apalagi saat di final harus bertemu dengan juara turnamen di Australia. "Awalnya takut dan dedegan juga, tapi karena diberi dukungan oleh pengurus SOIna ibu Tengku Reny dan pelatih ibu Erna Lestari Rambe serta teman-teman lainnya, saya jadi semangat," ucapnya dengan senyum yang sumringah.

Keberhasilan yang dicapai Jenica tersebut, berhasil membawa pulang medali emas untuk Riau. Tak hanya itu saja, ia diberi bonus berupa raket badminton dan uang saguhati oleh pengurus SOIna Kabupaten Kepulauan Meranti yang diserahkan oleh Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Masrul Kasmy.

"Saya berharap nanti bisa terpilih mewakili Indonesia pada Olimpiade SOIna internasional tahun 2015 mendatang di Los Angeles, Amerika Serikat. Selain mau mengharumkan nama Indonesia, saya juga mau jalan-jalan di Amerika," pungkas Jenica. (kor. nto)

 

Editorial: Rio Ahmad