Hearing Komisi D, Kreatifitas Warga Binaan Lapas Perlu Didukung, Dinas Terkait Buat Program

Selasa, 10 Mei 2016

Wakil Ketua DPRD Rohil, Syarifuddindi bersama,Ketua Komisi D Hj Rosmanita, Sekretaris komisi D DPRD Hj Suryati, melakukan hearing dengan Dinas Sosial, Disperidag dan Lapas cabang Bagansiapiapi, selasa (10/5)

PELITARIAU,ROHIL- Sudah berjalan salam tiga tahun Yayasan Pelita Kasih (YPK) berkerjasama denga pihak Lapas Cabang Bagansiapiapi melakukan semacam trobosan tentang kreatifitas yang di miliki warga binaan rutan Cabang Bagansiapiapi, hanya saja mereka tidak pernah melaporkan disampaikan kepada intasi yang terkait.

 

Hearing komisi D tersebut di pimpin Sekretaris Komisi D Dra Hj Suryati, Ketua Komisi D Hj Rosmanita di dampingi Wakil Ketua DPRD Rohil Drs H Syarifuddin MM, saat melakukan Hearing dengan Kepala Dinas Sosial Misnawati, Kepala Disperidag Syafrudin, kepala Lapas Cabang Bagansiapiapi Edy Mulyono. 

 

Syarifuddin menyampaikan, pihak legislatif maupun eksekutif tidak tau segala sesuatu program mereka,sehingga mereka melaporkan kepada DPRD supaya dipertemuka kepada lintas sektor yaitu kepada, Disprindang dan Dinas Sosial.

 

"dalam hering dengan intasi terkait tersebut, yayasan pelita kasih menyampaikan bahwa dari 698 tahanan yang berada di Lapas Cabang Bagansiapiapi itu, sementara yang layak menurut mereka itu adalah hanya 98 orang, agar di berikan keahlian kusus,"terangnya.

 

Untuk itu, kita mencoba melalui intasi terkait nantinya membuat suatu program bagai mana mereka-mereka yang ada di dalam itu tidak jenuh. jadi, yayasan pelita kasih itu mengusulkan kepada DPRD supaya di programkan mesin jahit, opektor, mesin krolit, cucian mobil, pemasagan batakor dan sebagi-sebaginya. 

 

"melalui hering bersama intasi terkait sudah sepakat dan kita dukung melalui program-program dan di tuangkan melalui APBD P nantinya, kalau kegiatan yang bersipat positif apa salahnya kita bantu,"ucap politisi Partai PKB ini.

 

Dengan adanya program yang telah disampaikan kepada pihak DPRD bersama intasi terkait tersebut, apa lagi pada even-even dan bazar nanti ada suatu kratifitas mereka-mereka yang bisa ditonjolkan. Sehingga nanti, kesalnya kepada warga binaan itu buka di tahan tetapi melainkan dibina sesuai dengan program pemerintah.***Jr