Mengenai Optimalisasi Kelistrikan, BPK RI Turun Lapangan

Selasa, 03 Mei 2016

Mesin RSUD Yang Sampai Saat Ini, Belum juga Dapat Dipergunakan

PELITARIAU, Rengat - Setelah sebelumnya Ketua DPRD Indragiri Hulu (Inhu) Miswanto SE, yang meminta kepada Inspektorat daerah itu agar turun lapangan untuk mengecek proyek optimalisasi kelistrikan senilai Rp1,8 Milyar tahun anggaran 2015 lalu. Kini giliran (Badan Pemeriksa Keuangan) BPK RI turun langsung mengecek pembangunan optimalisasi kelistrikan yang berada di RSUD Indrasari Pematang Reba, Senin (2/5) ). 

 

Hal ini dimaksudkan untuk memberi kejelasan kepada publik yang menduga pelaksanaan proyek tersebut tidak bisa difungsikan. Selain BPK, juga terlihat dari pihak Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) selaku penyelenggara dan pihak kontraktor sebagai pelaksana.

 

Turun lapangan ini langsung mengecek semua peralatan dalam proyek tersebut. “Ini turun biasa untuk memastikan, apakah pembangunan optimalisasi kelistrik telah dilaksanakan,” ujar Kepala Bidang Keenergian dan Kelistrikan pada Distamben Inhu Bakri ST.

 

Dari hasil turun lapangan tersebut, terbukti semua pekerjaan sudah sesuai dengan kontrak. Sehingga tidak ada lagi keraguan yang selama ini diduga tidak sesuai dengan yang dianggarkan.

 

Kondisi saat ini hanya tinggal menunggu, aliran arus dari pihak PLN. Sehingga apabila penyabungan arus sudah terlaksana, maka optimalisasi kelistrikan dapat berjalan. “Ini terkendala lantaran belum disambungkan arus oleh pihak PLN,” ungkapnya.

 

Hanya saja, dua orang dari pihak BPK RI saat melakukan tinjau lapangan tidak bersedia dikonfirmasi. Tidak diketahui secara pasti, alasan apa yang menjadikan pihak BPK RI tidak bersedia memberikan komentar.

 

Namun sebelumnya, Manager PLN Rengat Kemas Abdul Gaffur mengatakan tidak ada kaiatannya antara penambahan daya dengan pengoplimalan listrik di RSUD Indrasari. Karena, proyek optimalisasi kelistrikan merupakan pengadaan mesin genset yang diharapkan dapat membantu pelayanan di RSUD ketika terdapat gangguan dari PLN.*sry