Optimalisasi Listrik RSUD Yang Tidak Optimal

Rabu, 20 April 2016

Inilah salah satu perlengkapan optimalisasi listrik RSUD yang Terbengkalai

PELITARIAU, Rengat - Proyek optimalisasi yang tidak optimal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari Pematang Reba, pada Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Indragiri hulu (Inhu) senilai Rp8,2 Milyar, tidak kunjung dapat dioperasikan.

Sementara Kabid Kelistrikan dan Keenergian, Bakri ST tetap bersikukuh menyebutkan tentang pengoperasian mesin genset tetap  menunggu penambahan daya di RSUD Indrasari Rengat.

"peralatan sudah dapat difungsikan, namun saat ini masih menunggu penambahan daya dari PLN," Ujarnya.

Ditemui ditempat yang berbeda, Manager area Rengat, Kemas Abdul Gaffur saat dikonfirmasi Pelitariau.com Rabu(20/4) mengatakan, penambahan daya di RSUD Indrasari yakni, dari tegangan rendah 164 KVA, menjadi tegangan menengah 555 KVA.

"penambahan daya ini, tidak ada kaitannya dengan proyek pengadaan mesin genset melalui optimalisasi kelistrikan," ungkap Kemas.

Diakuinya, biaya penambahan daya untuk RSUD indrasari telah dibayarkan oleh pihak Distamben, akhir Desember lalu sejumlah Rp300 juta lebih. Sebagai tindak lanjut atas pembayaran tersebut, Pihak PLN telah menempatkan Cubicel (alat pemutus atau MCB) yang berfungsi untuk pengendali arus.

"sertifikat layak operasi (SLO) sudah diatur oleh undang undang, dan itu dilakukan oleh pihak ketiga, yaitu Komite nasional keselamatan instalasi listrik (konsuil). Apabila SLO sudah ada, baru dapat dilakukan penambahan daya di RSUD tersebut," tutupnya.*sry