Di Kec Batang Cenaku Inhu Terbentuk MPA Beranggotakan 200 Orang

Senin, 04 April 2016

Anggota MPA Batang Cenaku

PELITARIAU, Rengat– TNI bersama Polri terus berupaya mensosialisasikan bahaya dan dampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terhadap masyarakat. Hal ini diharapkan dapat sebagai bentuk antisipasi terjadinya Karhutla hingga dapat dilakukan pengawasan secara bersama-sama.

Danramil 03 Sebrida Kapten Nirzam akhir pekan lalu mengatakan, Bersamaan dengan sosialisasi juga dilakukan pembentukan forum Masyarakat Peduli Api (MPA). “Ada sebanyak 200 orang di Kecamatan Batang Cenaku yang bersedia dan bergabung dalam MPA serta langsung ucap sumpah pada pembentukan forum MPA,” ujarnya.

Menurutnya, sebanyak 200 orang tersebut merupakan pilihan dan perwakilan dari 20 desa yang ada di Kecamatan Batang Cenaku. Sehingga dalam setiap desa mengirimkan sebanyak 10 orang warganya yang dipilih langsung oleh kepala desa masing-masing.

Pengesahan pembentukan forum MPA tersebut ditandai dengan pengucapkan sumpah. Dimana, sumpah ini menjadi bukti komitmen warga dalam menjalankan tugasnya sebagai ujung tombak antisipasi Kahutla. “Ada empat poin sumpah yang diucapkan oleh warga tersebut yang berkaitan langsung dengan antisipasi Karhutla,” ungkapnya.

Forum MPA tersebut memiliki tugas diantaranya, melakukan sosialisasi tentang bahaya kebakaran lahan dan hutan. Kemudian sebagai pihak yang paling awal bertanggungjawab dalam memadamkan api bila menemukan adanya Katrhutla.

“Jadi sebelum api semakin meluas, forum MPA sudah bisa melakukan pemadaman lebih dulu, sebelum tim turun,” sebutnya.

Lebih jauh disampaikannya, sebelum peresmian forum MPA juga sudah dibekali dengan pelatihan. Dimana pelatihan tersebut diberikan tentang dasar-dasar bagaimana cara memadamkan api dan melakukan sosialisasi yang benar kepada masyarakat lain.

Untuk itu katanya, dengan terbentuknya forum MPA di Kecamatan Batang Cenaku hendaknya tidak lagi terdapat Kerhutla didaerah itu. Karena sebelumnya, Kecamatan Batang Cenaku juga masuk dalam wilayah yang rawan terjadinya Karhutla. “Pada prinsipnya, 200 orang warga itu sudah dapat menjalankan tugasnya,” terangnya.**(surya)