Pemerintah Terus Berupaya Raih Dana Provinsi dan Pusat Bangun Infrastruktur Buka Isolasi Daerah

Jumat, 01 April 2016

Wakil Bupati (Wabup) Kepulauan Meranti, H Said Hasyim

PELITARIAU, Meranti- Kabupaten Kepulauan Meranti sulit bangkit jika isolasi daerah tidak dibuka, caranya dengan membangun jalan penghubung sebagai akses keluar Kabupaten yang diketahui hanya terbuka 4 jam sehari Kini, dalam rangka meraih Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau untuk membangun jalan akses dari Kampung Balak-Putong, Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti H Irwan Nasir MSi didampingi Kepala Bappeda Azza Fahroni tengah melakukan presentase pembangunan jalan tersebut dihadapan Plt Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman.

 
"Saat ini dalam rangka melanjutkan pembangunan jalan Kampung Balak-Putong Bupati Irwan bersama Kepala Bappeda Meranti sedang melakukan presentase untuk mendapat dukungan dana Provinsi," ujar Wakil Bupati H Said Hasyim, disela pidato pembukaan Musrenbang di Kecamatan Tebing Tinggi.
 
Dijelaskan Said Hasyim, Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan Kabupaten termiskin di Provinsi Riau. Kendati begitu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) akan terus berupaya menekan angka kemiskinan namun tak memberikan dampak signifikan.
 
Hal itu menurutnya, akibat Kabupaten Kepulauan Meranti masih terisolir yang hanya memiliki akses 4 jam dalam sehari ke Daerah tetangga. Akibatnya barang kebutuhan hidup masyarakat mahal bahkan ada yang sampai tiga kali lipat, sebut saja sayuran bahkan sebagai daerah penghasil ikan harganyapun cukup mahal dibanding daerah lainnya.
 
"Kuncinya isolasi ini harus dibuka," tegasnya.
 
Isolasi Meranti dengan program merangkai pulaunya harus dibuka segera, jika ingin Meranti maju dan berkembang, dan mengembalikan kejayaan Meranti sebagai sebuah daerah niaga tempo dulu.
 
Namun jika mengharapkan APBD Meranti yang terus turun akibat pemotongan Dana Baagi Hasil (DBH) Migas yang menyebakan rasionalisasi anggaran hampir setengah Triliun rupiah. hal itu tentu mustahil dilakukan, caranya dengan meraih dana APBD Provinsi dan APBN. Inilah yang saat ini teus diupayakan oleh Pemda Meranti bersama seluruh SKPD.
 
Sebagai sebuah Kabupaten yang baru berumur 7 tahun sangat minim bantuan baik dari Provinsi maupun Pusat, buktinya tak satupun jalan di Meranti yang merupakan jalan Provinsi apalagi jalan Nasional. 
 
Semua dibangun murni dari APBD Meranti. Bahkan masalah abrasi yang sudah masuk isu Nasionalpun belum mendapat respon baik dari Provinsi dan Pusat, tercatat akibat abrasi
sepanjang 10 M/Tahun daratan di Meranti habis dihantam air, artinya sepanjang 10 M/Tahun daerah teritorial Indonesia berkurang. inilah yang terus diupayakan oleh Pemda kedepan untuk diselesaikan.
 
Dan isu-isu strategis ini pula yang menjadi aspirasi dari masyarakat yang disampaikan dalam tiap Musrenbang tingkat Kecamatan, tak terkecuali di Musrenbang Kecamatan Tebing Tinggi.***