Sheila Majid Penyanyi Jazz Malaysia Merindukan Energi Jakarta

Sabtu, 26 Maret 2016

Penyanyi asal Malaysia, Sheila Majid,

PELITARIAU, Jakarta- Indonesia seolah menjadi "Tanah Air" kedua bagi penyanyi jazz asal Malaysia, Sheila Majid. Tiga dekade sudah perempuan ini berkiprah di industri musik dan berkali-kali tampil di Jakarta. Bisa dibilang, dia adalah salah satu ikon kemesraan hubungan di antara kedua negara bertetangga.

Menurut rencana, pada 2 April nanti, Sheila (51) kembali menggelar konser merayakan tiga dekade kiprahnya itu di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta. Konser bertajuk "Kerinduan" itu juga akan menggaet sejumlah musisi papan atas Indonesia, seperti Tohpati berikut rombongan orkestranya serta penyanyi rock Armand Maulana dan penyanyi Mike Mohede.

Seolah ingin menghadirkan kesempurnaan dalam konser tiga dekade ini, pihak promotor Chandra Satria dari 26 Gemilang juga menggaet sutradara mumpuni Jay Subyakto.

"Indonesia sudah tidak asing lagi buat saya. Saya juga sangat bersyukur selama ini diterima tak hanya oleh para penggemar, tetapi juga industri musik negeri ini," ujar Sheila kepada Kompas, di Jakarta, Rabu (23/3).

"I love the energy, especially Jakarta. Setiap datang ke sini saya selalu dengar musik yang diputar di (stasiun-stasiun) radio. Ada banyak inspirasi. Kembali ke Malaysia, saya macam dapat napas baru," ujarnya dengan logat Melayu campur Inggris yang unik.

Tak hanya "menggemari" inspirasi yang muncul, penyanyi yang tenar dengan lagu "Antara Anyer dan Jakarta" ciptaan musisi Tanah Air, Oddie Agam, itu juga sangat menggemari petualangan kulinernya di Indonesia. "Saya suka kalau datang sini makan teruuus. Saya suka nasi padang," ujarnya dengan tawa berderai.

Sheila memang gemar makanan pedas dan berbumbu. Dia mengaku tak punya pantangan makanan apa pun. Walau pedas dan berminyak, masakan Minang kegemarannya itu dia pastikan tak akan mengganggu kualitas suaranya yang prima dan "empuk".

"Kita ini orang Asia, sedari kecil sudah diekspos sambal. Alhamdulillah, tak ada problem, laa. Saya boleh makan chili (cabai) sebelum menyanyi. Mungkin, ya, cuma dijaga jangan sampai sakit perut saja," ujarnya.

Konsistensi

Saat ditanya bagaimana bisa bertahan dan konsisten dalam industri musik, penyanyi bernama lengkap Shaheila binti Abdul Majid itu menyebut, konsistensi hanya bisa dilakukan jika orang memahami apa yang terbaik bagi dirinya sendiri. Sheila memisalkan, untuk bisa terus eksis di dunia hiburan, dia harus bisa menjaga kesehatan. Untuk bisa sehat, dia pun harus berolahraga secara teratur walau dia mengaku tak terlalu menyukai aktivitas itu.

Ibu empat anak ini mengaku sebenarnya masuk kategori pemalas untuk berolahraga, apalagi kalau harus pergi ke pusat kebugaran. Dia mengaku tak suka ke pusat kebugaran karena harus berdandan dahulu sebelum keluar rumah.

"Kalau berolahraga di rumah, kan, ibaratnya bangun tidur cukup hanya brush my teeth pun bisa. Saya tak lakukan semua itu (berolahraga) agar jadi cantik atau kurus. Saya sadar untuk bisa menyanyi bagus, saya harus selalu sehat. Menyanyi itu periuk nasi saya," ungkapnya jujur.

Sheila juga mengaku lebih nyaman untuk menjadi dirinya sendiri yang bersahaja. Dia bahkan menyebut dirinya sekadar orang biasa yang kebetulan punya pekerjaan dengan citra megah. Dengan begitu, dia merasa tak harus selalu berusaha tampil glamor seperti saat berada di atas panggung.

"I am just a low profile person with a high profile job. Bagi saya, ini kerja. Di luar pesona Sheila Majid, sehari-hari saya hanya orang biasa. Saya seorang ibu, istri, dan juga anak. Saya ke pasar, mengurus anak sekolah, seperti biasa. Cuma saya punya high profile job. Itu saja," ujar perempuan yang hobi menyelam di Indonesia itu.

Sebagai seorang ibu, Sheila mengaku juga sangat peduli dengan apa yang dimakan anak-anaknya. Dia ingin selalu memastikan keempat anaknya bisa memakan makanan sehat buatannya sendiri walau sekadar roti isi (sandwich).

Indonesia-Malaysia

Selama ini Sheila memang dikenal dan telah menjadi salah satu ikon "kemesraan" hubungan antarkedua negara bertetangga, Indonesia dan Malaysia. Tak mudah berada di posisi itu karena hubungan di antara dua negara jiran itu terkadang juga diwarnai oleh ketegangan diplomatik dan sentimen yang juga naik-turun.

Bagi Sheila, musik dan kesenian seharusnya bisa menjadi semacam "bahasa universal" yang bisa diterima semua kalangan sekaligus menjembatani perbedaan yang ada di antara mereka, dari negara mana pun mereka berasal. Sayangnya, saat ini sejumlah pihak lebih memandang musik sekadar sebuah hiburan.

"Lewat lirik yang puitis dan bermakna, sebuah lagu seharusnya menyampaikan pesan positif. Bagi saya, itulah seni. Banyak orang datang ke konser saya walau tak paham bahasa Melayu. Musik bersifat universal. Berbeda dengan politik, music can bridge people together," tambahnya.

Sayangnya, bahkan Sheila pun mengakui, belakangan semakin jarang kolaborasi digelar antar-pemusik Indonesia dan Malaysia, seperti terjadi pada eranya dahulu. Selain Sheila, sejumlah penyanyi dan pemusik Malaysia memang sempat menjadi sangat populer di Indonesia.

Sebut saja penyanyi Siti Nurhaliza, penyanyi rock Suhaimi bin Abdul Rahman alias Amy-yang tenar bersama kelompok musiknya, Search, dan kelompok rock melayu Iklim. Pada masa jayanya, masing-masing populer, bahkan merajai dan mendominasi urutan teratas tangga lagu di Tanah Air.

"Iya, kenapa ya? Saya pun tak tahu bagaimana menjawab soal itu. Tetapi, saya lihat orang Indonesia sangat patriotik dan bangga dengan produknya. Jadi, kalau ada produk dari luar, termasuk musik, is not good enough, ya buat apa. Betul tak?" ujarnya mengakhiri percakapan.

Sheila Majid
Lahir: Kuala Lumpur, 3 Januari 1965
Suami: Ashridz M Hassim
Album:
Dimensi Baru (1985)
Emosi (1986)
Warna (1988)
Legenda (1990)
Ratu (1996)
Cinta Jangan Kau Pergi (1996)
Kumohon (1999)
Cinta Kita (2004)
Legenda XV XX (2006)