Bupati Irwan Apresiasi Upaya Keras Masyarakat Padamkan Karlahut

Selasa, 15 Maret 2016

Bupati Kepulauan Meranti

PELITARIAU, Selatpanjang– Bupati Kepulauan Meranti Irwan Nasir mengapresiasi upaya keras masyarakat daerahnya yang berjibaku memadamkan karlahut di beberapa desa. Dia menganggap kekompakan masyarakat dan tim pemadam sangat penting dalam mengatasi bencana karlahut ini.

“Kita sangat menghargai dan mengapresiasi kerja keras masyarakat bersama tim pemadam baik dari BPBD, TNI, Polri dan pihak perusahaan. Sangat perlu kekompakan mengatasi karlahut ini terlebih kondisi di lapangan sangat sulit. Sumber air sangat terbatas, sedangkan angin kencang sehingga kebakaran bisa meluas dengan cepat,” ungkap Irwan sebagaimana disampaikan Kepala Bagian Humas Ery Suhairi, Selasa (14/3).
 
Menurut Ery, Bupati mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama kades dan camat yang terus berkoordinasi dengannya. “Bupati mohon maaf tidak bisa setiap hari meninjau titik-titik yang terbakar. Banyak tugas-tugas untuk kepentingan daerah ini yang harus dijalankan dan kadang-kadang mengharuskan beliau ke luar daerah. Namun beliau terus memantau dan melakukan koordinasi,” terang Ery.
 
Mengenai kondisi titik api yang terus bertambah saat ini? Ery menegaskan bahwa berbagai upaya maksimal telah dilakukan termasuk dengan menetapkan siaga darurat kebakaran. Bahkan personel pemadam kebakaran yang dibantu sejumlah instansi sudah disebar untuk memadamkan api. Begitu juga penyediaan peralatan seperti mesin pompa air ke masyarakat serta pembentukan masyarakat peduli api (MPA).
 
“Meranti ini daerah pertama yang menetapkan siaga kebakaran. Namun kondisi cuaca yang kering dan berangin saat ini memang luar biasa. Api bisa dengan cepat meluas. Perlu kesadaran seluruh masyarakat agar tidak menggunakan api baik untuk membersihkan lahan, maupun mengambil madu lebah. Kondisi sekarang sangat rawan,” paparnya.
 
Lebih lanjut Ery menyebutkan kendala besar yang dihadapi tentu saja kondisi geografis Meranti yang berpulau-pulau dan titik api yang jauh dari sumber air. Akibatnya mobilisasi peralatan jadi terhambat dan memerlukan waktu dalam upaya memadamkan api.
 
“Kita juga mengalami kendala persediaan anggaran. Anggaran yang tersedia sangat terbatas sementara upaya pemadaman butuh biaya setiap harinya,” tambah Ery.
 
Meski demikian, Ery mengatakan Bupati sangat berharap masyarakat dan seluruh tim pemadaman tetap kompak dan saling bekerjasama. Jangan ada yang saling menyalahkan. Sementara pihak kepolisian diharapkan bisa bertindak tegas dengan menangkap pelaku pembakaran lahan. “Perlu penegakan hukum yang tegas terhadap pembakar lahan, agar ada efek jera,” tutupnya.***rls