Ternyata Penurunan APBD Inhu Masih Belum Pasti Angkanya

Jumat, 11 Maret 2016

ilustrasi

PELITARIAU, Rengat - Kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Indragiri Hulu (Inhu) yang sudah disahkan sempat terancam penurunan oleh karena sumber pendapatan dari dana bagi hasil (DBH) Migas mengalami penurunan. Hingga kini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) masih melakukan perhitungan oleh karena itu penurunan itu belum dapat dipastikan angkanya.

Meski begitu, Sekretaris Daerah (Sekda) Inhu, H Agus Rianto mengaku optimis bahwa APBD Inhu saat ini masih dapat mencukupi untuk kebutuhan program pembangunan Inhu.

Agus memaparkan sejumlah sektor lain yang tentunya bisa menambah pendapatan daerah selain dari DBH migas. "Inhu saat ini memiliki potensi yang sangat besar dalam sektor perkebunan, dan sektor lainnya. Bila ini lebih dimaksimalkan maka tentunya pendapatan daerah bisa semakin ditingkatkan," ujar Agus kepada sejumlah awak media dalam rapat koordinasi menunjang keterbukaan informasi yang dilaksanakan di ruang rapat kantor Bupati Inhu beberapa hari yang lalu.

Selain itu, Agus menganalogikan soal luas wilayah saat ini dengan luas wilayah Inhu sebelumnya saat Kabupaten Kuansing masih menjadi bagian dari Kabupaten Inhu. "Saat Kabupaten Kuansing masih masuk ke Inhu, dan APBD kita hanya 800 Milyar cukup kok untuk melaksanakan pembangunan. Nah tentunya dengan luas wilayah yang sekarang APBD yang jumlahnya mencapai dua triliun Rupiah itu sangat cukup untuk pembangunan," ujar Agus. Oleh karena itu, Agus meminta kepada setiap SKPD bisa optimis.

Selain itu, Agus menegaskan bahwa dalam istilah APBD tidak ada pengutangan sebab sudah melalui sidang paripurna. Maka bila pun ada solusi untuk permasalahan saat ini, Agus lebih mengedepankan makna pergeseran. Pergeseran yang dimaksudkannya adalah mendahulukan pelaksanaan program yang menjadi prioritas.

Selain itu, Kepala Bappeda Inhu, Junaidi menjelaskan bahwa sebelumnya sudah sempat diberitakan bahwa pendapatan Inhu akan mengalami penurunan. Menurutnya dengan perhitungan harga minyak dunia yang saat ini mencapai 30 US Dollar per barel, maka jumlah pendapatan Inhu menurun sebesar 254 miliar Rupiah. Oleh karena itu, menurut Junaidi perlu dilakukan perhitungan kembali terhadap program-program di setiap SKPD.

Untuk menindaklanjuti persoalan ini, pihaknya sudah berkomunikasi dengan sejumlah SKPD di lingkungan Pemkab Inhu. "Sejauh ini sudah 23 SKPD yang melakukan perhitungan kembali," ucap Junaidi.

Junaidi berkata hal ini dilakukan untuk menyesuaikan agar menurunnya pendapatan itu bisa disesuaikan dengan kondisi yang ada.**(surya)