Warga Lakukan Shalat Gerhana Di Masjid dan Mushalla

Kamis, 10 Maret 2016

PELITARIAU, Selatpanjang– Gerhana matahari total (GMT) merupakan fenomena alam yang langka terjadi, dan fenomena langka tersebut pun hanya sebagian wilayah Indonesia saja yang hanya terlihat lebih jelas.

Untuk Kabupaten Kepulauan Meranti sendiri GMT tidak dapat terjadi, hanya saja setengah dari permukaan matahari yang ditutupi oleh bulan. Kendati begitu, masyarkat Kabupaten Kepulauan Meranti khususnya Kota Selatpanjang sangat antusias dalam GMT tersebut. 
 
Terbukti bahwa sebagian masyarkat Kota Selatpanjang, Rabu (09/03/2016) menggelar sholat gerhana diberbagai tempat ibadah umat islam (Masjid/Mushalla). Hal tersebut juga sebagaimana himbau Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan melalui Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Meranti, agar masyarakat menggelar shalat sunnat gerhana. 
 
Himbauan menggelar shalat sunnat gerhana ini sebagaimana tembusan surat himbauan dari Kantor Kemenag Kabupaten Kepulauan Meranti yang diterima Bupati Kepulauan Meranti, pada Senin (7/3) lalu. Dan Surat itu ditujukan kepada Camat, Kepala KUA, Pengurus MUI, Kepsek SLTA dan seluruh pengurus masjid dan musholla di Kepulauan Meranti.
 
Menanggapi himbauan tersebut, Kepala Bagian Humas Setdakab Kepulauan Meranti Ery Suhairi mengatakan kalau Seruan shalat gerhana atau shalat kusuf ini berasal dari Menteri Agama yang diteruskan Kantor Kemenag. "Kita harapkan masyarakat muslim di Meranti melaksanakannya sebagaimana tuntunan dari Rasulullah,” ungkapnya.
 
Sebagaimana lampiran surat himbauan Kementerian Agama, shalat gerhana hendaklah dilakukan secara berjamaah. Shalat tersebut dilaksanakan dua rekaat sebagaimana shalat sunnat lainnya. “Kita juga dihimbau memperbanyak istighfar, berzikir dan berdoa,” tutup Ery.***