Sepanjang Februari 2016 Riau Alami Deflasi 0,34%, Ini Penyebabnya

Rabu, 02 Maret 2016

Penurunan deflasi Riau mencapai 0,34% di sepanjang Februari 2016. (Int)

PELITARIAU, Pekanbaru- Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, mencatat pada rapat bulanan yang yang bertemapt di Kantor BPS Riau, Senin (1/3/2016) kemarin, Provinsi Riau mengalami deflasi 0,34% di sepanjang Februari 2016, hal ini dikarenakan melemahnya daya beli masyarakat terhadap bahan makanan. melemahnya daya beli bahan makanan ini berimbas dari musibah banjir yang terjadi di 4 kabupaten di Riau beberapa waktu yang lalu. 

Dimana sebagian daerah terkena banjir merupakan daerah penghasil bahan pokok atau juga jalur utama keluar masuknya bahan-bahan pokok ke Riau. Daerah tersbut diantaranya Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kuantan Singini dan Kabupaten Indragiri Hulu. 

Saat dikonfirmasi pelitariau.com Kepala BPS Riau Mawardi Arsyad, Selasa (2/3/2016) mengatakan Hampir seluruh bahan makanan di Riau mengalami penurunan. Cabai merah adalah bahan makanan yang mengalami  penurunan paling dalam mencapai 32,85%. Namun, di sisi lain, pelaku usaha kuliner di Riau meninggikan harga makanan jadi. 

"Banjir menyebabkan stok bahan makanan di pasaran menipis. Akibatnya daya beli melemah dan menyebabkan harga bahan makanan jatuh," katanya, di Kantor BPS.

Akibat musibah banjir yang melanda sebagian wilayad di Provinsi Riau, ini sangat berdampak sekali pada pendistribusian bahan pokok yang biasanya didatangkan dari Provinsi tetangga, sperti Sumatra Barat dan Sumatra Utara. Selain itu, banjir di daerah sentra Kabupaten Kampar membuat produksi sayuran, padi dan ikan juga terganggu.

"Pemerintah Daerah setempat juga sudah mencatat total kerugian semua peternak ikan budidaya mencapai Rp12,5 miliar dan akan mempengaruhi prodduksi ikan budidaya Riau tahun ini," ungkap mawardi.

Banjir juga membuat 2.481 hektar sawah rusak atau puso. Sawah yang telah rusak itu secara otomatis akan berpengaruh terhadap angka produksi padi di Riau tahun 2016.***osp