Untuk Dapat Listrik Gratis, Diduga Kades Simpang Siabu Kampar Mengaku Miskin

Ahad, 21 September 2014

PELITARIAU, Bangkinang- Di Kab. Kampar saat ini ada program penyambungan 400 listrik bagi masyarakat miskin. Namun program tersebut masih rawan akan terjadinya penyimpangan pemasangan dilapangan, tujuannya untuk masyarakat msikin malah yang dapat sebaliknya.

 

Seperti yang diduga terjadi pada desa Simpang Siabu Kec. Kampar masih ada pemasangan jaringan listrik tidak tepat sasaran. Seperti halnya yang dilakukan Kepala Desa (Kades) Simpang Siabu Erisman dimana mana warga desanya mendapat jatah 25 listrik gratis gratis, dimana sang kades  diduga juga mendapatkan sambungan.

"Diduga Kades Simpang Siabu ini mendapatkan sambungan listrik gratis dengan cara melakukan manipulasi datanya. Salah satu caranya dengan memoto bangunan samping rumanhnya yang kayu, "ujar Id seorang anggota konsultan yang bertugas melakukan pendataan kepada Pelita Riau, Minggu (21/9)

Menurutnya rekomendasi yang diberikan Kades Simpang Siabu, untuk warga miskin yang seharusnya mendapatkan listrik  kebanyakan tidak tepat sasaran.

"Malahan ada yang berstatus PNS  juga mendapatkan listrik gratis yang seharusnya  diperuntukan untuk orang miskin. Jadi terkesan yang mendapatkan itu bukan orang miskin tetapi orang terdekatnya  yang memiliki banyak emas di tangannya,"tuturnya yang minta namanya dirahasiakan.

Seoarang warga Desa Simpang Kubu  An membenarkan, mengenai Kades yang dapat listrik gratis untuk masyarakat miskin. "Masakan kades yang memiliki mobil, dapat juga listrik gratis ?. Aneh saja kesannya. Padahal disini masih banyak masyarakat yang membutuhkannya,"jelasnya sembari meminta namanya dirahasiakan.

Kades : Saya Juga Miskin, Kenapa Dilarang !

Kades Simpang Siabu Erisman ketika  dikonfirmasi membenarkan dirinya mendapat listrik gratis yang diperuntukkan untuk masyarakat miskin. "Saya memang miskin makanya saya ambil listrik gratis tersebut,"ujarnya dengan bangga.

Ia menambahkan, kalaupun dirinya punya mobil, apakah tidak berhak untuk menikmatinya. "Kemarin saja rumah layak huni mau diberikan sama saya, dan saya tolak. Sekarang listrik gratis ya saya ambil saja,"ungkapnya.

Untuk sekarang saja lanjut Kades  dirinya tinggal numpang, berarti berhaklah untuk menerimanya. "Kalaupun saya pejabat desa, masak dilarang juga menerimanya. Tidak ada aturan seperti itu,"jelasnya.

Ia menyebutkan, masalah ini pasti ada masyarakat yang tidak senang sama dirinya mendapatkan listrik gratis.

 " Ini semua ada yang tidak senang sama saya, makanya listrik gratis yang saya proleh ini dijadikan masalah. Untuk itu biarkan saja, kalau ada yang iri saya menerima bantuan seperti ini. Karena saya memang pantas mendapatkanya,"pungkasnya. (kor. lia)

 

Editorial: Rio Ahmad