Mantap, Tangani Karlahut 1 Team Dibantu Biaya Operasional dan Peralatan Canggih

Kamis, 11 Februari 2016

Foto Bersama usai Diklat bersama anggota lainnya dan beberapa pihak terkait

PELITARIAU, Siak- Pendidikan dan Pelatihan  (Diklat) pengendalian Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut). Yang di ikuti 70 orang masyarakat Kabupaten Siak, di Aula Pinus Balai Diklat Kehutanan Provinsi Riau, di Pekanbaru, Rabu 10 februari kemarin. 

Pada kesempatan yang berbahagia itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Siak, Wan Abdul Razak, merinci bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak sudah memetakan mana-mana saja desa di Siak yang berpotensi Karlahut. Hasilnya, ada 71 desa di 14 kecamatan yang ada, berpotensi Karlahut. (11/02/2016). 

Selain itu kata Wan Abdul Razak, peserta Diklat, lima orang di tiap desa tadi kemudian dididik untuk penanganan dini Karlahut. Kemudian agar kinerja dari lima orang tersebut berjalan dengan lancar, maka setiap desa dibantu biaya operasional Rp. 2 juta perbulan.

Tujuan tersebut sebagai bentuk, gudang informasi terkait Karlahut dimasing-masing desa,"Jadi info dini soal potensi Karlahut, kita dapat dari mereka,” katanya.

Selain biaya operasional, tim di masing-masing desa ini juga dibekali berbagai perlatan yang cukup canggih untuk penganan sementara. Yakni peralatan yang digunakan tersebut seperti mesin pompa air, slang dan nozzle penyemprot.

Dia juga menambahkan, apa yang telah dilakukan oleh Pemkab Siak sudah dipantau oleh Kementerian Dalam Negeri.

"Apa yang sudah dilakukan oleh Pemimpin Siak ini rupanya dipantau juga oleh Kementerian Dalam Negeri. Alhasil, tahun lalu Pemerintah Siak diganjar sebagai daerah terbaik satu se-Indonesia soal penanganan Karlahut,"imbuhnya.

Di hari Pemadaman Kebakaran yang digelar di Kalimantan Selatan pada tahun lalu, Pemkab Siak kata Wan juga dapat menghargaan. “Bupati Siak didaulat menjadi narasumber di acara itu,” ujarnya.

Meski sudah melakukan banyak hal soal penanganan Karlahut tadi, Syamsuar masih berharap supaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mau membikin blocking canal di sejumlah titik yang ada di Siak.  

Khususnya di kawasan yang rentan terhadap Karlahut. Penertiban kawasan Cagar Biosfer juga menjadi teramat penting campur tangan pemerintah pusat.***dni