Ini Syarat-syarat dari Kemenpora Gelar ISL 2016

Sabtu, 02 Januari 2016

Pemain Semen Padang dan Persipura saat berlaga beberapa waktu lalu

PELITARIAU, Jakarta - PT Liga Indonesia berencana untuk menggelar kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) musim 2016. Dan saat ini, perencanaan sudah memasuki tahap akhir.

Beberapa aturan baru terkait kompetisi tengah dibahas oleh PT Liga. Terdapat 2 hal yang menjadi bahasan seksi yakni aturan mengenai penggunaan salary cap atau budget cap dan sistem penjadwalan laga.

Semua aturan tersebut nantinya bakal disosialisasikan kepada klub lewat pertemuan yang digelar di pekan 2 Januari 2016. Namun, sebelum merealisasikan wacana digulirkannya ISL musim depan, PT Liga diminta Kemenpora untuk meminta rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).

Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, menyatakan sudah menerima surat permintaan rekomendasi dari PT Liga. "Kemarin saya sudah baca suratnya (dari PT Liga) ke BOPI," ujar Gatot saat dihubungi VIVA.co.id, Rabu 29 Desember 2015.

Koordinasi dengan BOPI, disebut Gatot, tak cukup untuk mengabulkan rekomendasi ISL 2016. PT Liga diwajibkan berkoordinasi dengan Tim Transisi jika ISL 2016 ingin diselenggarakan.

"Jika tidak, rekomendasi tak keluar. Sejak awal, pemerintah minta kompetisi jalan terus, seperti pada pertemuan 27 April 2015 dan surat kami 3 hari kemudian. Tetapi, mereka malah menolak dan memberikan pernyataan ISL berhenti pada 2 Mei 2015. Ide ini (digulirkannya ISL) bagus," terang Gatot.

Penyelenggaraan ISL memang menjadi akar masalah dari polemik sepakbola Indonesia. BOPI dan PT Liga memiliki pendapat berbeda mengenai hasil verifikasi.

Saat BOPI melarang Persebaya Surabaya (sekarang Surabaya United) dan Arema Cronus berlaga di ISL 2015, PSSI dan PT Liga justru menyertakan mereka.

Kemenpora pun melayangkan surat teguran kepada PSSI dan PT Liga. Ujungnya, PSSI dibekukan Kemenpora hingga berujung pada sanksi FIFA.