Waduh...Liput Kampanye Calon Bupati, 2 Wartawan Dipukul Oknum Polisi

Rabu, 02 Desember 2015

PELITARIAU,  - Dua wartawan media Sulawesi Selatan (Sulsel) dipukul oknum polisi berinisial AS saat meliput kampanye salah satu calon Bupati Soppeng, Rabu (3/12/2015).

Kedua wartawan itu adalah Aziz dari harian Tribun Timur dan Jamardin Nurdin, wartawan Koran Sindo Makassar.

Azis mengatakan dia dan Jumardin dipukuli oknum polisi itu saat tengah mengambil gambar suasana kampanye calon Bupati Soppeng Luthfi Halide di atas trotoar di dekat lokasi kampanye.

"Tiba-tiba oknum polisi tersebut datang dan menyuruhnya turun ke Lapangan Gasis yang menjadi lokasi kampanye kandidat. Dia lalu mendorong saya untuk turun katanya tidak boleh ambil gambar di situ," katanya.

Azis lalu memperlihatkan tanda pengenalnya sebagai wartawan harian Tribun Timur kepada oknum polisi itu. Namun, oknum polisi itu malah naik pitam dan menantang.

"Setelah saya kasih lihatkan identitas saya dan bilang saya ini dari Tribun Timur, lalu oknum polisi ini bilang kenapa memang kalau wartawan," kata Aziz.

Oknum polisi yang marah itu kemudian mendorong Azis dan melayangkan pukulan sebanyak dua kali yang mengenai punggung wartawan itu.

"Kemudian saya dipukul polisi tersebut pada punggung sebanyak dua kali," papar Azis.

Bukan hanya memukul, bahkan oknum polisi tersebut mengancam membunuh Azis jika membesar-besarkan kejadian itu seraya memperagakan adegan menggorok leher menggunakan tangannya.

"Oknum polisi itu lalu dengan nada tinggi menantang melaporkan kejadian itu. Dia bilang, silakan. Oknum polisi itu kemudian mengancam akan membunuh saya baik dengan kata-kata maupun dengan menunjukkan gaya menggorok leher," ujar Azis.

Kapolres Soppeng, AKBP Dodied Prasetyo Aji membenarkan peristiwa pemukulan terhadap dua wartawan itu.

Setelah kejadian tersebut, Dodiet langsung memerintahkan Satuan Provost agar memproses oknum polisi yang memukul wartawan di lokasi kampanye.

"Memang anggota saya itu bertugas pengamanan dengan menggunakan pakaian preman. Sebelum pemukulan itu terjadi, keduanya terlibat adu mulut. Jadi saya sudah bilang ke Azis, tidak usah melapor ke Polda Sulselbar. Biar disini dilapor, kita akan tetap memprosesnya," kata Dodied. (kompas)