Nilai Ekspor Indonesia Turun, Permintaan Masih Tinggi

Senin, 16 November 2015

Ilustrasi grafik. (Foto: Shuttershock)

PELITARIAU, Jakarta- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2015 mencapai USD12,08 miliar atau turun 4 persen dibandingkan September 2015 sebesar USD12,5 persen. Namun volume ekspor tercatat mengalami kenaikan 4,38 persen.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, penurunan ekspor ini dikarenakan harga beberapa komoditi ekspor Indonesia belum mengalami naik, jika dibandingkan Oktober 2014.

"Dari 22 komoditi yang kami pantau, hanya dua saja yang membaik, kakao 2,3 persen, jagung 5,09 persen. Dibandingkan Oktober 2014, komoditi lainnya turun 20 persen," ucap Suryamin di kantornya, Jakarta, Senin (16/11/2015).

Kendati demikian, Suryamin mengklaim permintaan ekspor Indonesia masih tinggi dan hal tersebut masih dapat dipenuhi. Namun, karena harga komoditi ekspor masih turun, nilai ekspor mengalami penurunan 4 persen.

Saat ini, total ekspor Januari-Oktober mencapai USD127,22 miliar atau turun 14,04 persen secara year on year. "Ini karena harga komoditas belum balik lagi. Nikel saja turun 40 persen, serta shrimp (udang) turun 23 persen," imbuhnya.

Sedangkan ekspor non-migas mencapai USD111,45 miliar atau turun 8,77 persen dengan share terbesar, ekspor lemak dan minyak hewan/nabati mencapai USD15,62 miliar dan Bahan Bakar Mineral mencapai USD13,71 miiar.

Untuk pangsa ekspor non-migas Januari-Oktober 2015, masih tertinggi ke Amerika Serikat (AS) mencapai USD12,03 miliar atau 11,51 persen, lalu China mencapai USD11,01 miliar atau 9,68 persen dan Jepang mencapai USD10,91 miliar atau 9,79 persen. Ekspor non-migas ke ASEAN mencapai USD23,01 miliar atau 20,64 persen, ekspor non-migas ke Uni Eropa USD12,45 miliar atau 11,17 persen.(okezone)