Warga Keluhkan Isi Tabung Gas 'Melon'

Sabtu, 14 November 2015

ILUSTRASI

PELITARIAU, Meranti- Ini bukan kali pertamanya warga Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti mengeluh soal gas elpiji ukuran 3 kg, yang sudah menjadi bagian dari kebutuhan pokok. Warga mengeluh lantaran isi tabung gas 'melon' itu dirasakan berkurang dan tidak sesuai takaran.

Kasus berkurangnya takaran gas elpiji 3 kg itu setidaknya sudah terjadi sejak sepekan, di Kabupaten termuda yang ada di Provinsi Riau, warga mengeluh karena isi tabung melon tersebut cepat habis, padahal pemakaiannya sama seperti pekan sebelumnya.

Adalah Lasikem (51) salah seorang ibu rumah tangga yang merupakan warga Jalan Hidayah Desa Alahair Timur Selatpanjang, pada Sabtu (14/11/2015) sore, mengaku sangat aneh dalam gas elpiji ukuran 3 kg yang biasa dibelinya.

"Gas elpiji yang biasa saya beli, kalau dulu bisa bertahan sampai 5-6 hari, tapi sekarang, paling tahan hanya 4 hari, itu pun kadang tidak sampai 4 hari, padahal jarang digunakan," terangnya.

"Sebelumnya juga saya heran, karena biasa saya membeli gas 3 kilo takarannya penuh, tetapi sekarang setelah kami beli gas 3 kilo tersebut usai dipasang regulator di kompor gas ternyata jarum indikator tidak sampai ke maximal alias tidak penuh," terangnyaa kembali.

Selain itu, dia juga mengatakan bahwa sebelumnya dirinya juga sudah dibingungkan atas kenaikan gas, kini ditambah lagi dengan berkurangnya takaran gas tersebut.

"Sekarang harganya sudah naik, kalau kemarin harganya Rp23000 per tabung, sekarang sudah naik menjadi Rp25000 per tabung, sudah lah harganya mahal kini isinya pula yang berkurang," jelasnya.

Dalam kejadian tersebut, Ibu rumah tangga itu mengharapkan agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) bisa mengatasi masalah hal tersebut, "Saya harapkan kepada Pemerintah supaya bisalah mengatasi masalah yang seperti ini, karena kasihanlah dengan kami yang harus menanggung kejadian pengurangan gas elpiji yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," harapnya.***wr