Fire Terminator Solusi Baru Bagi Pemadaman Kebakaran Hutan di Riau

Kamis, 22 Oktober 2015

Juudah Jay, Saat Mendemonstrasikan Cairan Ampuh Miliknya di Hutan Dekat Lanud Roesmin Nurjadin, Kamis (22/10) siang

PELITARIAU, Pekanbaru- Siang ini, Kamis (22/10) ada yang berbeda di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, pangkalan Udara Milik TNI AU sekaligus menjadi Pos Kebakaran Lahan dan Hutan (karlahut) di kunjungi oleh tamun dari Negara Tetangga.

Bantuan yang datang dari Warganegara Singapore ini adalah bantuan murni dari seorang yang bernama Judah Jay ia merupaka Seorang Profesor pencipta cairan pemusnah api dan sekaligus Managing Director dari Fire Terminator, namun disini ia tidak mengatasnamakan Negaranya Singapore tetapi Murni dari dirinya sendiri yang ingin sekali membantu  kebakaran lahan dan huta (karlahut) di Riau.

"saya hanya membantu saja, tidak ada urusan dengan pemerintahan di negara saya, ini murni saya sendiri yang ingin membantu kebakaran di Riau dengan "saya punya cairan" kita juga tidak jual beli ini cairan," ungkapnya, sambungnya lagi "saya kasihan dengan anak-anak yang setiap hari menghirup asap, itu bahaya sekali bisa menimbulkan penyakit berbahaya, makanya hal itu yang menggerakan saya untuk membantu masyarakat Riau dalam hal ini,".

Hal ini merupakan bentuk dari sebuah solusi pemadaman yang ramah lingkungan dan cepat dalam memadamkan api dan asap sampai keakarnya, hal ini menurt Danlanud Henri Alfiandi, ini bukanlah bentuk dari promosi, ini hanya merupakan sebuah contoh dari sebuah solusi dan tehnik dari pemadaman kebakaran hutan di Riau dengan cara yang tepat dan menggunakan bahan yang ramah lingkungan.

CEO dari Fire Terminator ini, Mr Judah sapaannya, menyalurkan bantuannya sebanyak 2.000 liter cairan pemusnah api secara sukarela kepada Satgas Penanggulangan Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) Riau. Ia mengkalim, cairan yang tanpa bahan kimia miliknya ini akan mampu meyelesaikan permasalahan Kebakaran lahan di Riau dan daerah lain yang terjadi hampir disetiap tahunnya dengan cepat tanpa merusak lingkungan sama sekali.

"Bahan yang kita pakai ini merupakan dari cairan tumbuh-tumbuhan dan aman ketika terkena mata dan tidak ada campuran sabun "Totaly Green"," ungkapnya.

Judah Jay kepada pelitariau.com Kamis (22/10) mengatakan, dirinya prihatin melihat perjuangan anak-anak Riau yang setiap hari harus terpapar asap berbahaya ini. Tak perlu memikirkan keuntungan, dia pun datang ke Pekanbaru untuk menyumbangkan cairan yang menjadi experimennya dan sudah di patenkan di berbagai negara.

"Di Medan (cairan) ini kami jual, untuk disini kami tidak fikirkan uang. Ini sisi human, ingin menolong," ungkap Judah usai demo pemakaian cairan Fire Terminator miliknya, Kamis (22/10) di Pangkalan Udara TNI AU, Roesmin Nurjadin.

Cara menggunakan cairan biru ini juga praktis, dengan ditambah oleh air biasa, normalnya 1 liter cairan miliknya dicampur untuk 100 liter air. Satu jerigen cairan dapat digunakan untuk satu tangki air biasa. Cairan ini dapat menangkap gas metan yang menyebabkan api cepat membakar.

Judah menceritakan bahwa dirinya mendapat kesempatan untuk memberikan bantuan cairan miliknya ini melalui temannya di indonesia yaitu Jenderal Agus Suprianta yang berada di TNI AU, dan mendapatkan izin dari Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau).

Sebanyak 2.000 liter cairan disumbangkan untuk Provinsi Riau yang ditafsir setara U$ 7 Dollar per atau seharga Rp70.000 per liternya.

Ujar judah jay Pabrik produk dari cairan ini berada di Negaranya Singapore, Riau menjadi kota kedua setelah Jambi yang bertempat di Saralongan, kemudian ia menceritakan produknya ini menghabiskan waktu riset selama 30 tahun, dan limatahu belakangn sudah berhasil di patenkan. Kemudian baru dua tahun ini dia memproduksi secara masal di berbagai negara termasuk indonesia, terbukti cairan ini sudah ada dijual di Kota Meda.***osp