"Sepak Bola bukan Matematika, Persib Belum Tentu Juara!"

Jumat, 16 Oktober 2015

Pemain Sriwijaya FC berlatih di Stadion Manahan, Solo

PELITARIAU, Jakarta- Laga final Piala Presiden 2015 antara vs Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Minggu, (18/10/2015) menurut pelatih Gresik United, Liestiadi, bakal menyajikan ketegangan. Secara teknis Persib boleh diunggulkan, tapi menurut pelatih asal Medan tersebut, sepak bola bukanlah
Persib Bandungmatematika yang hasilnya serba pasti.

Persib memang memiliki materi pemain berkualitas di semua lini. Bahkan antara pemain pilar dengan cadangannya tak beda jauh. Namun Liestiadi meyakini laga ini tetap sulit bagi Persib, karena Sriwijaya FC bukanlah tim lemah.

Meski tak seatraktif dan seagresif Maung Bandung, Laskar Wong Kito dianggap mempunyai senjata mematikan. Liestiadi yakin, Persib bisa dalam bahaya besar jika keasyikan menyerang. Sebab, di mata Liestiadi, sang lawan sangat efektif saat melancarkan serangan.

“Buktinya bisa dilihat dari pertandingan lawan Arema Cronus di leg kedua semifinal. Mereka hanya sesekali melakukan serangan. Tapi setiap serangan yang mereka bangun selalu mengancam pertahanan lawan. Jadi sepak bola bukan matematika, Persib belum tentu menang,” ujar Liestiadi.

Ia yakin, Sriwijaya FC bakal tampil lebih ngotot dibanding sebelumnya. Apalagi kali ini mereka ditempatkan sebagai tim nonunggulan. “Dipandang sebelah mata akan memompa motivasi para pemain Sriwijaya FC. Ini yang harus diwaspadai oleh Persib,” ujarnya.

Hanya saja, mental juara yang dimiliki para pemain Persib dipercaya Liestiadi bisa meminimalkan beban mereka di laga tersebut. Terbukti, dua kali mereka kalah agregat di leg pertama, dua kali pula mereka mampu membalikkan keadaan di leg kedua.

Liestiadi sendiri yakin bentrokan ini bakal menyajikan tontonan seru dan menegangkan. Pasalnya, pelatih Sriwijaya FC Benny Dollo tidak akan menginstruksikan pemainnya untuk lebih banyak bertahan. Sebab itu sama saja dengan memberikan kesempatan Persib untuk terus menekan.

Kecepatan Titus Bonai, Patrich Wanggai, dan T.A. Musafri bakal dimanfaatkan oleh Sriwijaya FC untuk memaksimalkan setiap kesempatan yang mereka dapatkan. Sebaliknya, Persib bakal mencoba untuk menguasai bola selama mungkin dan berupaya menciptakan peluang sebanyak-banyaknya.

“Mereka punya pemain yang bisa melindungi bola dan mendistribusikan bola cukup baik. Kematangan para pemain Persib adalah modal besar bagi mereka untuk menguasai jalannya pertandingan. Jika mereka bisa meredam kecepatan Patrich dan Tibo, saya optimistis Persib bisa memenangkan pertandingan tersebut. Jika tidak, ambisi mereka membawa pulang gelar akan sirna,” ujar Liestiadi. (bola)