Jembatan Sepanjang 200 Meter Perlu Perhatian Serius Pemkab Rohil

Kamis, 15 Oktober 2015

Kondisi jembatan terbuat dengan menggunakan kayu rusak parah

PELITARIAU, Bagansiapiapi- Jalan penghubung antar Desa Teluk Pulai dan Desa  Kepenghuluan Laut, tepatnya antara jembatan penghubung Karya dan Jalan Bakti, Kecamatan Pasir Limau Kapas, perlu perhatian serius dari pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).

Pasalnya jalan penghubung antar dua desa ini setiap harinya selalu dilewati pengendara sepeda motor, ratuasan siswa-siswi dari perguruan methodist dan masyarakat setiap hari.

Bahkan menurut salah satu warga masyarakat Panipahan (Palika) yang tinggal disekitar Jalan Karya yang berdekatan dengan Jembatan penghubung yang sudah rusak parah bernama Atong (40) mengatakan, kepada wartawan menjelaskan, Kamis (15/10) jembatan ini sudah banyak menelan korban.

Bahkan, jelas Atong, beberapa waktu lalu seorang guru SL (38) yang bertugas di perguruan methodis pernah jatuh kebawah hingga mengalami patah tulang. Tidak hanya itu, katanya lagi, jembatan ini selalu dilalui oleh ratusan siswa-siswi mulai dari tingkat TK , SD , SMP dan SMA setiap harinya.

Bahkan Atong menceritakan lebih detil lagi, jembatan panjang sekitar 200 meter ini sudah berulang-ulang di ukur oleh pihak yang mengaku dari dinas terkait, namun sampai sekarang belum ada realisasi.

"Setahu saya jembatan ini sudah diukur semenjak tahun 2013 yang lalu, namun sampai saat ini belum juga ada realisasi, dengan berat hati masyarakat selalu memperbaiki jembatan ini secara swadaya. Bapak camat beserta Upika lainnya juga sudah berulangkali melakukan pengukuran, namun nampaknya belum juga ada realisasi dari pemerintah," jelas Atong miris.

Hal senada juga dikatakan, seorang tukang ojek, Eri (45) yang melintasi jembatan ini mengaku dirinya setiap hari mengantar anak sekolah harus hati-hati jika melintas dijembatan ini," jelasnya.***Jr