Mendikbud: Selama Dilanda Kabut Asap, Pendidikan Bukan Prioritas

Kamis, 08 Oktober 2015

dok

PELITARIAU, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan bahwa proses belajar mengajar di sekolah untuk sementara tidak lagi menjadi prioritas selama kabut asap akibat kebakaran hutan masih terjadi di Sumatera dan Kalimantan. Sekolah di area terdampak diliburkan supaya para siswa terhindar dari menghirup asap yang berbahaya.

"Kesimpulannya, keselamatan dan kesehatan prioritas. Jadi pendidikan ini nomor dua," kata Anies, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/10/2015).

Anies menuturkan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan dinas pendidikan di wilayah terdampak kebakaran hutan. Ia memberi keleluasaan pada kepala dinas agar bermusyawarah dengan pihak sekolah, dan orangtua siswa untuk menentukan waktu libur selama daerahnya masih diselimuti kabut asap.

Adapun waktu libur di tiap sekolah berbeda-beda, tergantung pada ketebalan kabut asap yang melanda. Ada sekolah yang diliburkan tidak lebih dari 15 hari, ada yang diliburkan sampai 28 hari, dan ada juga sekolah yang diliburkan lebih dari satu bulan.

"Nanti kita akan atur supaya tidak menjadi beban. Supaya mereka bisa mengejar lagi, termasuk penjadwalan ulang kalender akademik," ujarnya.

Anies berharap para siswa yang diliburkan tidak menghabiskan waktu dengan bermain di luar rumah. Sebab, kondisi udara di luar rumah dikhawatirkan berbahaya dan dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan.

"Dibuatkan program yang child friendly disiarkan lewat online, TVRI dan TV lokal supaya anak-anak tidak perlu menambah aktivitas di luar rumah," tutur Anies.(kompas)