Ini Dia Perang Sindiran di Perempat Final Piala Presiden

Jumat, 25 September 2015

dok

PELITARIAU, Jakarta- Empat pertandingan leg pertama babak perempat final Piala Presiden 2015 telah berakhir. Arema Cronus mengalahkan Bali United 2-1, Mitra Kukar vs PSM Makassar 1-0, Persebaya United vs Sriwijaya FC 1-0, dan Pusamania Borneo FC menekuk Persib 3-2.

Enam pelatih tampil dengan strategi terbaik di perempat final. Mereka adalah Joko ‘Getuk’ Susilo, Indra Sjafri, Jafri Sastra, Assegaf Razak, Ibnu Grahan, Benny Dollo, Iwan Setiawan, dan Djadjang Nurdjaman.

Di empat laga itu, ada fenomena menarik yakni perang urat syaraf antarpelatih. Ada dua perang sindiran yang cukup menyita perhatian. Pertama adalah Joko Susilo vs Indra Sjafri. Perang dingin Getuk dan Indra berawal dari pernyataan Indra yang sudah menelanjangi Arema dengan tim statistiknya.

Hal itu dibalas oleh Getuk. Ia mengatakan, tidak hanya Bali United yang punya tim statistik. Arema pun sudah biasa menggunakan statistik untuk memantau lawan. Namun, menjelang pertandingan, keduanya memilih rileks dan tak mau lagi beradu sindiran.

“Lebih baik beradu strategi saja di lapangan. Saya juga tidak mau berkata apa-apa lagi, nanti dibilang sombong. Lebih baik disimpan dalam hati saja,” ucap Indra kepada bola.com di Malang, Sabtu (19/9/2015), sebelum pertandingan melawan Arema.

Untung saja Indra menyetop perang urat syaraf karena timnya kalah di leg pertama dengan skor 1-2. Di sesi konferensi pers, Indra tak mau membahas laga berikutnya. Ia hanya fokus kepada persiapan dan mematangkan tim.

Setelah Getuk dan Indra ‘adem’, giliran pelatih Borneo FC, Iwan Setiawan, yang menyulut api. Sebelum Persib bertandang ke Samarinda, markas Borneo FC, Iwan sudah lebih dulu melontarkan cibiran. Iwan mengatakan strategi Persib sebenarnya biasa-biasa saja. Persib terlihat kuat karena tim telah terbentuk sejak lama.

Ucapan Iwan lantas membuat kubu Bandung gerah. Para pendukung Persib di media sosial meledek Iwan dengan meme-meme. Hari pembuktian tiba juga. Persib akhirnya kalah 2-3 di Stadion Segiri, Minggu (20/9/2015). Setelah pertandingan, Iwan kembali mengejek Persib.

“Sudah saya bilang, Persib itu tidak ada apa-apanya,” kata Iwan.

Ejekan itu membuat Persib makin emosi, khususnya Umuh Muchtar, sang manajer. Namun, Djadjang berusaha meredam. Ia tak peduli dengan celotehan Iwan karena ia hanya fokus di ajang pembalasan pada leg kedua, Sabtu (26/9/2015) di Stadion Si Jalak Harupat.

Bila dilihat, sejauh ini kubu Persib yang bekerja di tataran teknis (pemain dan pelatih) lebih bijak menyikapi ejekan. Namun, belakangan Umum tak mampu mengontrol emosinya dengan membalas ejekan Borneo FC.

Viking Persib Club pun tak terima tim kesayangannya diejek. Mereka telah menyiapkan lagu-lagu khusus untuk Iwan dan Borneo FC. Bagaimana kelanjutan psy-war ini? Kita nantikan saja.***r 10