Perhari Dapat Rp50 Ribu, Sudah 35 Tahun Pak Aman Jahit Sepatu
Pak Aman yang sudah 35 tahun menjalani kerja sebagai penjahit sepatu Tampak sedang sibuk menjahit sepatu pesanan.
PELITARIAU, Bagansiapiapi- Pak Aman (73),terlihat sibuk menyelesaikan jahitan sepatu yang diantar pelanggan kepadanya, Sesekali wajahnya menegadah, melihat warga yang melintasi emperan toko di simpang tiga Jalan Merdeka-Jalan Perdagangan, Kota Bagansiapiapi didepan Pasar Pelita Bagansiapiapi.
"Lebih kurang sudah 35 tahun saya menjahit sepatu di sini. Sekarang, dari hasil menjahit sepatu, sehari bisa dapat antara Rp 100 ribu sampai Rp150 ribu," kata Aman.
Meski rambut sudah memutih, dengan pipi yang keriput, dan gigi yang tinggal beberapa batang, Pak Aman, terlihat semangat mengerjakan orderannya. Mata tuanya, juga masih jelas melihat jarum jahit dan benang yang dipintal di tapak sepatu.
"Dulu sebelum di sini (di emperan toko di Jalan Merdeka), saya menjahit sepatu di Pasar Pelita, di simpang toko kue itu. Tapi dikarenakan sering di bongkar-bongkar dan ada pembangunan pasar, saya berpindah-pindah, hingga akhirnya di sini," terang Pak Aman.
sambil melihat ke arah keramaian di Pasar Pelita Hasil dari menjahit sepatu, jelas Pak Aman, dikirim ke istrinya, yang tinggal di Kota Dumai. "Juga buat membayar hutang di koperasi," imbuh kakek dari 8 cucu dan bapak dari 12 anak tersebut.
Sebelum membuka usaha menjahit sepatu kaki lima, Pak Aman, bercerita membuka usaha berbagai macam, pernah menjual pakaian bekas, buah-buahan dan pernah pula menjadi pedagang pakaian keliling. "Akhirnya sekitar 35 tahun yang lalu saya memilih membuka lapak menjahit sepatu. Kerjanya juga agak santai," jelasnya.
Jelang lebaran Idul Fitri, terang Pak Aman, biasa order menjahit sepatu, dan sandal, lelaki, perempuan, anak-anak dan dewasa meningkat drastis melebihi hari-hari biasanya. "Dulu diawal buka usaha menjahit sepatu, Kota Bagansiapiapi ini tidak seramai sekarang. Sekarang ini terasa lebih ramai, yang menjahit sepatu juga semakin banyak," jelasnya.***Zi