Meranti Ekspor Sagu Sampai 850 Ton Perbulannya

Kamis, 03 September 2015

PELITARIAU, Meranti -  Melemahnya nilai mata uang rupiah terhadap dolar kini berimbas pada sejumlah komoditas seluruh Indonesia,  diantaranya Komoditas sagu serta kelapa yang  ada di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Pasalnya, harga untuk sagu sendiri yang dulunya perkilo hanya Rp 6 ribu kini menjadi Rp 7 ribu, sedangkan untuk kelapa yang dulunya hanya Rp 1,200 kini telah menjadi Rp1,400 perkilonya.

Hal tersebut tak dapat dipungkiri lagi. Sebab, dalam hal Ini dikarenakan komoditi tersebut merupakan hasil perkebunan yang diekspor dengan kapasitas besar, Sehingga jika dollar naik maka pekebun akan berjaya.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Kadishutbun) Kepulauan Meranti, Mamun Murod, belum lama ini mengatakan kalau dalam kenaikan ini untuk menyesuaikan dengan harga ekspornya itu sendiri, "supaya dalam hal ini perkebunan yang telah mengekspor komoditinya ke luar negri bisa berhasil," terangnya.

Selanjutnya, Mamund juga berharap agar kenaikan ini akan berdampak pada tual sagu itu sendiri,"dalam hal ini untuk harga tual sagu ditingkat petani masih kisaran  Rp 45 ribu per tual, dan semoga saja dengan kenaikann dolar akan berimbas pada tual sagu juga," harapnya.

Untuk diketahui, Saat ini sagu menjadi penyumbang PDRB terbesar di Kabupaten Meranti hingga 76 persen. Hal ini disebabkan jumlah ekspor sagu ke luar negeri mencapai 850 ton per bulannya, dengan perincian untuk ekspor ke Malaysia yang mencapai 600 ton dan Jepang sebanyak 250 ton.

Sedangkan untuk buah kelapa sendiri di Kepulauan Meranti juga secara rutin melakukan ekspor hampir 70 persen bahan baku kelapa bulat khususnya ke Malaysia.***wr