Di Inhu Harga Ayam Potong Melonjak, Pedagang Mengeluh Omset Anjlok

Rabu, 19 Agustus 2015

Pedagang ayam potong

PELITARIAU, Rengat- Saat ini harga daging ayam potong di Kabupaten Indragiri hulu (Inhu) tembus hingga menyentuh angka Rp 30 ribu/kg setelah hari raya Idul Fitri 1436 Hijriyah membuat para pedagang ayam di Inhu mengeluhkan penurunan omset.

 

Seperti yang diungkapkan Tatang (30), pedagang ayam yang sudah berjualan ayam potong selama kurang lebih 5 tahun di Desa Japura Kecamatan Lirik Kabupaten Inhu ini misalnya. Ia mengatakan harga ayam potong saat ini berkisar dari Rp 27 ribu/kg hingga Rp 30 ribu/kg be‎rgantung dari ukuran ayam itu sendiri.

 

"Ayam potong naiknya sesudah lebaran, kalau pas puasa dan sebelum lebaran memang naik tapi masih wajar, kalau ini kemungkinan karena stoknya sudah mulai sedikit," ujar ‎Tatang, Rabu (19/8) Kepada Pelitariau.com

 

Dikatakanya, Biasanya kalau dulu harganya naik paling lama seminggu sudah turun lagi, tapi saat ini sudah beberapa hari harganya masih tinggi dan terus bertambah naik, Ia mengaku dengan harga yang cukup mahal dirinya tidak bisa lagi mengambil untung banyak.

 

"Saat ini kalau kita beli Rp 26 ribu/kg paling kita jual Rp 27-28 ribu, sekarang prosentasi keuntungannya makin kecil, kita juga gak berani menaikkan harga terlalu tinggi kepada masyarakat karena harga bergerak sedikit saja, omset bisa semakin turun drastis," imbuhnya.

 

Dirinya berharap agar pemerintah menindak para pemilik peternakan ayam yang sengaja menahan pasokan sehingga harga di tingkat pedagang pasar semakin terkerek naik.

 

"Memang ada kenaikan harga pakan, tapi kenaikannya tidak signifikan, tolonglah pemerintah bertindak tegas terhadap para pemain di balik layar kenaikan harga ayam potong, jangan hanya‎ segelintir orang saja yang diuntungkan, kita para pedagang juga butuh keuntungan untuk kehidupan kami," pungkasnya.

 

Kenaikan harga ayam potong juga dikeluhkan An (27) pedagang Fried Chikend keliling, dirinya mengaku sejak kenaikan harga ayam potong, ia terpaksa mengurangi ukuran/porsi dari ukuran normal.

 

Pada hari biasa dan harga masih normal, dalam sehari dirinya mengaku biasa membeli 20 ekor ayam untuk berjualan, na‎mun sejak harga ayam naik ia terpaksa mengurangi pembelian menjadi 10 ekor ayam saja.

 

"Masalahnya kalau kita beli terlalu banyak, sedangkan pelanggan sekarang malah bertambah sepi, yang ada kami merugi, jadi lebih baik ayam langsung hari itu sekali habis daripada sisa," Pungkasnya.***(Ans)