Harga TBS Turun disebabkan Gelombang Panas dan Turunnya Permintaan Dunia

Jumat, 14 Agustus 2015

internet

PELITARIAU, Bagansiapiapi - Anjloknya Harga Jual Tandan Buah Segar (TBS) Sawit disebabkan Faktor alam dengan Gelombang Panas serta menurunnya permintaan Dunia. Sehingga masyrakat yang bergantung hidup dari hasil perkebunan menjerit akibat faktor tersebut. Untuk mengangisifasi hal itu, Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) menurunkan Tim pemantau untuk mengetahui perkembangan harga Jual TBS.

Demikian dikatakan Kadis Perkebunan Rohil, Syahril S Sos kepada pelitariau.com, Jumat (14/8) di Bagansiapiapi. Kondisi penurunan harga jual TBS memang begitu cepat bahkan terjadi diseluruh Kabupaten yang ada dipropinsi Riau dengan Harga rata-rata dibawah Rp1000/ perkilogramnya.

Dengan anjoknya harga jual TBS itu tentunya membuat kondisi masyrakat dinegeri berjuluk seribu kubah menjerit. Pasalnya, masyarakat banyak bergantung hidup dari hasil perkebunan. Anjloknya harga TBS dikarenakan faktor alam dengan gelombang panas serta menurunnya permintaan Dunia. Nah, itulah faktor utama anjloknya harga jual TBS di Riau dan Indonesia pada umunya," terang Syahril.

Dijelaskan Mantan Staf Ahli Bupati Rohil itu, Dari hasil rapat harga TBS di Riau pada Rabu (12/8) diprediksikan hingga tanggal 19 Agustus mendatang harga TBS di Riau memang terjadi penurunan. Hal ini selain disebabkan Gelombang panas yang dirasakan diberbagai belahan Dunia juga menurunnya permintaan CPO. Untuk itu pihaknya telah menurunkan Tim untuk memantau perkembangan Harga Jual TBS dengan harapan harga Jual TBS bisa secepatnya Stabil diatas Rp1000/kilogramnya, "pungkas Syahril.***Jar