Di Kuansing Mobil dan Bangunan Milik Perkebunan PT Palma Grup Dibakar

Jumat, 29 Agustus 2014

Mobil milik Perkebunan PT Duta Palma Grup di Kaunsing di Bakar

PELITARIAU, TELUK KUANTAN - Tuntutan masyarakat yang tergabung Kenegerian Kopah kecamatan Kuantan Tengah, Gunung Toar, Cengar Kuantan Mudik dan Baserah serta Kotorajo Kuantan Hilir dan Kuantan Hilir Seebrang Kabupaten Kuantan Singingi (Kunasing, Riau berutal, Kamis ( 28/8/2014) bangunan kantor serta mobil milik perkebunan PT Palma Grup di Kabupaten Kuansing habis di bakar ribuan masa.  
 
Aksi ribuan warga yang ada di Kuansing di lokasi pabrik kelapa sawit  PKS ) milik PT Duta Palma Nusantara (DPN), pagi hingga siang berakhir rusuh. Warga yang sudah lama memendam kekesalan akibat berbagai tuntutan terhadap perusahaan tak pernah digubris akhirnya membuat kekesalan dan amarah warga memuncak.
 
Dari informasi yang dihimpun dilapangan, sekitar delapan ribu warga yang datang berasal dari Kenegerian Kopah kecamatan Kuantan Tengah, Gunung Toar, Cengar Kuantan Mudik dan Baserah/Kotorajo Kuantan Hilir dan Kuantan Hilir Seebrang
 
Rombongan masa yang tiba di lokasi PKS PT DPN sekitar pukul 10.00 WIB dikawasan sungai Kukok untuk berjumpa dengan manajemen PT DPN,  Sejumlah perwakilan warga kemudian bertemu dengan manajemen PT DPN dikantor PKS. Saat itu ada tujuh tuntuan yang disampaikan warga kepada manajemen PT DPN, pertama meminta dilakukan pengukuran ulang HGU dan kelebihan izin lahan perusahaan ini.  
 
Kedua, meminta perusahaan untuk membagikan kebun plasma untuk warga Kenegerian Kopah, Basrah, Gunung Toar dan Cengar. Ketiga, penyelesaian karyawan PT. DPN yang telah di PHK perusahaan. Keempat, perusahaan harus menyalurkan program CSR untuk masyarakat sekitar operasional perusahaan. Kelima, selesaikan permasalahan lingkungan. Keenam, SIUP PT DPN  tidak sesuai lokasi peruntukan dan terakhir ketujuh, meminta PT. DPN memprioritaskan tenaga kerja lokal dengan komposisi 60 persen lokal - dan 40 persen dari luar.
 
Disamping tuntutan itu, warga juga meminta operasional PKS dan perusahaan stop beroperasi terlebih dahulu sampai ada kejelasan mengenai tuntutan yang mereka sampaikan terpenuhi. Namun setelah satu setengah jam menunggu kepastian jawaban, ternyata belum juga ada kepastian dari perusahaan. Mendapatkan kabar ini, ribuan warga yang ada di luar PKS semakin marah dan kesal, tak mampu memendam amarah akibat tak kunjung adanya jawaban itu, membuat aksi kericuhan mulai terjadi. .
 
Warga yang marah kemudian merusak dan membakar mobil-mobil milik perusahaan yang ada disekitar PKS, tercatat dua mobil dibakar masing-masing satu unit mobil manajer dan mobil pelansir buah, satu unit gudang dan satu kantor besar. Sampai berita ini diturunkan masih  terlihat asap mengepul akibat kejadian ini. Tokoh-tokoh masyarakat yang hadir saat itu sudah berusaha keras melarang aksi anarkis, namun massa tak bisa lagi dikendalikan saking emosinya.Aksi warga mulai berhenti setelah pukul 13.30 lebih.
 
Kapolres Kuansing, AKBP Bayuaji Irawan, S.Ik yang dikonfirmasi Kamis siang mengaku sedang berada di TKP bersama personil Polres Kuansing mengendalikan situasi agar aksi warga tidak berlanjut dan berjanji menegakkan hukum.(cr.pen)