Sekda: Jadikan Riau Homeland Melayu

Senin, 10 Agustus 2015

Drs H Iqaruddin MSi

PELITARIAU, Meranti -  Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti merayakan Hari Jadi Provinsi Riau ke-58 dalam bentuk apel pagi penuh hikmat di halaman Kantor Bupati Jalan Dorak, Minggu (9/8). Apel yang dipimpin oleh Sekda Iqaruddin itu diikuti seluruh pejabat di lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti, instansi vertikal, anggota DPRD, sejumlah tokoh masyarakat dan anak sekolah.

Dalam apel itu, Sekda Iqaruddin membacakan sambutan tertulis Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman. Diantara isi sambutan adalah tekat untuk menjadikan Riau sebagai The Homeland of Melayu, Tanah Tumpah darah Melayu.

“Pada Hari Jadi ke-58 tahun 2015 ini, mari kita berazam menjadikan Tamadun Melayu menjadi jati diri Riau. Atas azam tersebut, dengan suka cita kami menasbihkan dan perkenalkan semboyan (motto) yang akan menjadi ruh kita dalam membangun negeri Melayu ini yakni “Riau, The Homeland of Melayu”, Tanah Tumpah Darah Melayu,” kata Sekda membacakan pidato Plt Gubernur.

Menurutnya, dengan tagline tersebut maka seluruh masyarakat Riau harus mulai fokus pada perwujudan Visi Riau 2020 yakni menjadikan Riau sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan Melayu di Rantau Asia. “Untuk itu kami meminta seluruh derap langkah perencanaan dan implementasi pembangunan di Riau diwarnai dan berisikan ruh dan nilai-nilai luhur Tamadun Melayu yang bermarwah dan bermartabat,” tambah Iqaruddin.

Adapun tema Hari Jadi ke-58 Provinsi Riau tahun ini adalah “Dengan semangat Hari Jadi Provinsi Riau 2015, Membangun Pariwisata Berbasis Budaya menuju Riau sebagai The Homeland of Melayu Patut kita tanamkan dalam hati dan pikiran kita, sebagai generasi penerus negeri, adalah bagaimana membina, menjaga dan meningkatkan rasa kebersamaan, kekompakan, seraya bersebati, untuk meraih kemajuan dan kesejahteran masyarakat di bumi Lancang Kuning yang kita cintai ini,”  terang Sekda.

Dalam kesempatan itu Sekda Iqaruddin juga menyampaikan pesan dari Plt Gubernur yakni; Pertama, Kita harus menjadi mercu suar, pedoman bagi anak negeri dalam mengarungi bahtera pembangunan yang penuh tantangan dan harapan.  Kedua, Kita harus memiliki cita-cita besar, cita-cita menjadikan bumi melayu menjadi sentral pembangunan di Sumatera.

Cita-cita membuat kita bangun lebih pagi, membuat kita tahan lebih lama bekerja, mengerjakannya dengan sepenuh hati, dengan rasa cinta dan tanggungjawab di dada. Ketiga, Bekerja dengan Semangat Pantang Menyerah, Bila kita memiliki cita-cita yang jelas, tantangan atau godaan apapun tidak akan menggoyahkan kita. Kita tidak akan menyerah dengan mudah, kita akan terus berjalan menuju ke arah cita-cita, hingga kita sampai di tempat tujuan.

“Keempat, Semangat Berkorban. Tidak ada yang gratis di bawah matahari. Demikian semboyan orang-orang bisnis. Saya kira semboyan itu benar, Apapun yang kita lakukan perlu pengorbanan. Bahkan kalau kita tidak melakukan apa-apa, kita juga telah mengorbankan sesuatu yaitu kesempatan. Hidup ini memang menuntut pengorbanan,” sambung Iqaruddin.

Sedangkan yang Kelima, kata Iqaruddin, Iman dan taqwa, serta budaya Melayu sebagai landasan berpijak atau pokok dari segala upaya kita, dalam mempercepat laju pertumbuhan diberbagai bidang, sehingga kita benar-benar terhindar dari perbuatan-perbuatan yang akan merusak cita-cita dan keinginan yang ingin kita raih dan nikmati bersama.

Dalam apel pagi itu, seluruh peserta mengenakan pakaian Melayu lengkap. Apel pagi itu juga diisi dengan pembacaan visi Riau 2020 oleh anggota DPRD Kepulauan Meranti Abdul Aziz. Selain itu juga dimeriahkan oleh marching band Satpol PP Kabupaten Kepulauan Meranti.***dni