Kewalahan Tangani Karhutla, Riau Minta Tambahan Helikopter

Ahad, 26 Juli 2015

ilustrasi

PELITARIAU, Pekanbaru - Berbagai upaya terus dilakukan Satuan Tugas (Satgas) penaggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Riau. Jumat, (24/7/2015) kemarin Satgas kembali melakukan Tekhnologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan penaburan garam sebanyak 2,4 ton di tiga Kabupaten.

Demikian diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger dilansir halloriau.com usai ditemui di Posko Satgas Karhutla, Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. Menurut Edwar, TMC difokuskan ditiga Kabupaten yang disinyalir terdapat titik api, seperti Pelalawan, Kampar dan Siak.

"Upaya masih terus kita lakukan agar titik api ini jangan sampai muncul, seperti hari ini kita lakukan TMC di Siak,Kampar dan Pelalawan. Itu sebanyak 2,4 ton garam kita tabur ditiga wilayah itu, supaya hujan bisa turun," ungkapnya lagi.

Tak hanya TMC, Satgas Karhutla juga melakukan pemadaman melalui jalur udara dengan boom air atau water boombing. "Hari ini kita dua kali melakukan water boombing. Pagi tadi kita waterboombing di Payung Sekaki Pekanbaru dan Kampar. Sore tadi kita lanjutkan ke Dayung Kabupaten Siak, karena tim disana kewalahan melakukan pemadaman lewat jalur darat," tukasnya.

Meskipun masih bisa melakukan upaya pemadaman, Edwar mengakui hasilnya belum optimal. Apalagi, saat ini Satgas hanya diperkuat satu helikopter saja. Sementara wilayah yang berpotensi terjadi Karhutla sangat luas dan sedikit membuat Satgas kewalahan.

"Sampai saat ini kita masih menggunakan satu helikopter. Itu jelas belum optimal hasilnya. Paling tidak kita ada dua atau tiga helikopter, supaya lebih efektif melakukan water boombing. Kami berharap BNPB segera menambah satu helikopter lagi, supaya pemadaman bisa lebih cepat, karena hampir sebagian besar daerah minta wilayah mereka dilakukan waterboombing ini dan kami cukup kewalahan. Kalau ada helikopter tambahan kami bisa lebih cepat bergerak," cetusnya.   

Mengenai helikopter perusahaan yang pernah membantu melakukan waterboombing beberapa waktu lalu, Edwar mengatakan kondisinya saat ini tidak memungkinkan untuk dikerahkan. "Helikopter perusahaan itu tak stanby, mereka juga butuh heli itu untuk operasional perusahaan mereka. Makanya kita harapkan helikopter dari BNPB itu segera datang membantu di posko," tandasnya.*hlc